Perang Israel vs Palestina Disebut Terus Berlanjut hingga Akhir Zaman, Yahudi Kalah Pertanda Kiamat?
PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Konflik dan perang Israel vs Palestina disebut tak akan berhenti dan akan terus berlanjut hingga akhir zaman.
Lalu benarkah jika Yahudi kalah dari Muslim pertanda kiamat tiba? Simak penjelasan selengkapnya.
Sejarah Konflik Israel vs Palestina
Berdasarkan sejarahnya, konflik Israel va Palestina sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1917 yang ditandai dengan dikeluarkannya Deklarasi Balfour.
Deklarasi Balfour dikeluarkan oleh Inggris setelah berhasil merebut Palestina dari Kesultanan Utsmaniyah pada Perang Dunia I. Dalam Deklarasi Balfour pada 2 November 1917, Inggris menjanjikan tanah air untuk orang-orang Yahudi
Deklarasi Balfour ini ditujukan untuk tokoh Yahudi Inggris, Lord Lionel Walter Rothschild pendukung kuat gerakan Zionisme, yakni sebuah cita-cita atau ideologi yang menginginkan adanya tanah air bagi orang Yahudi di Palestina Tentu saja, deklarasi ini semakin memicu pertentangan di kalangan penduduk Palestina.
Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah SWT sudah mengharamkan Tanah Kanaan atau tanah Palestina untuk Bani Israel atau umat Yahudi.
قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيۡهِمۡۛ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗۛ يَتِيهُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Artinya: "(Allah) berfirman, "(Jika demikian), maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka janganlah engkau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." (Surat Al Maidah: 26)
Namun umat Yahudi benar-benar ngotot ingin merebut Yerusalem (Baitul Maqdis). Bahkan tak hanya Yerusalem, wilayah lain yang telah lama diduduki warga Arab Palestina ingin dikuasai Zionis Israel. Mereka menganggap Palestina itu adalah tanah suci yang dijanjikan dan seharusnya dimiliki oleh kaumnya.
Pada 1922, Liga Bangsa-Bangsa (sekarang PBB) kemudian menetapkan kewajiban mandat Inggris di Palestina, termasuk menjamin “pendirian rumah nasional Yahudi,” yang nantinya menjadi negara Israel.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait