Simak Fenomena Supermoon 2023

Sulistiyowati
Sumber foto okezone

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Tahukah kamu, Supermoon menjadi fenomena istimewa pembuka bulan agustus tahun 2023. Fenomena yang juga disebut sebagai bulan purnama super ini mengorbit bumi sedikit lebih dekat dari biasanya, sehingga ketika dilihat bulan nampak lebih terang dan lebih besar.

Kabarnya supermoon ini bisa kamu saksikan kembali pada 30 Agustus 2023 lalu. Nah, untuk lebih jelasnya terkait fenomena bulan purnama super beserta dampaknya pada bumi, simak dulu informasi berikut ini!

Apa itu Supermoon?

Supermoon merupakan fenomena astronomi yang terjadi karena jarak bulan lebih dekat dengan bumi sehingga orang-orang akan melihat bulan dengan ukuran lebih besar, lebih terang, dan lebih dekat dari biasanya.

Penyebab terjadinya fenomena ini dikarenakan orbit bulan yang mengelilingi bumi tidak membentuk lingkaran sempurna, melainkan membentuk lingkaran memanjang (elips). Selain lebih terang dan besar, bulan purnama bisa dikatakan sebagai supermoon jika tampak 90% lebih dekat ke bumi atau berada dalam jarak 224.865 mil.

Fenomena ini juga terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan sehingga kamu bisa melihat seluruh permukaan bulan yang diterangi oleh matahari. Kejadian ini jugalah yang memunculkan istilah apogee (titik terjauh) dan perigee (titik terdekat).

Cara Melihat Fenomena Supermoon

Masyarakat Indonesia bisa melihat fenomena ini tanpa harus menggunakan alat bantu. Selain itu, tidak ada waktu signifikan untuk melihatnya asalkan cuaca mendukung. Perlu diingat, fenomena bulan purnama super ini tidak akan menyebabkan malam terlihat berbeda dari biasanya hanya terasa lebih terang saja.

Apa Dampak dari Fenomena Supermoon?

Mitos mengatakan bahwa fenomena supermoon menjadi penanda akan munculnya bencana besar dalam 10 hari kemudian. Hal ini pertama kali dikemukakan oleh seorang astrolog Amerika bernama Richard Nolle berdasarkan pada fakta bahwa tsunami Aceh tahun 2004 lalu terjadi dua minggu setelah fenomena bulan purnama super.

Tetapi, NASA membantah opini Nolle dengan mengatakan; “Menurut studi detail para seismologi dan vulkanologi, kombinasi antara supermoon dan bulan purnama tidak memengaruhi energi internal kesimbangan bumi.”

Jadi, supermoon sebenarnya tidak memiliki dampak buruk bagi bumi karena planet tempat kita tinggal ini menyimpan energi di balik lapisan luar atau keraknya. Meskipun peristiwa bulan purnama super ini menyebabkan pasang surut air laut sebanyak 12 inci, hal tersebut tidak cukup untuk mendasari munculnya gempa atau tsunami besar di bumi.

Fenomena Supermoon Tahun 2023

Di tahun ini, fenomena supermoon terjadi sebanyak 4 kali, di antaranya:

1. Buck Moon (3 Juli 2023)

Buck moon merupakan fenomena bulan purnama sebagai penanda musim yang tepat untuk berburu rusa jantan.
 
2. Bulan Sturgeon (1 Agustus 2023)

Sturgeon moon adalah fenomena supermoon yang sama seperti bulan purnama di bulan-bulan lainnya hanya saja terlihat 30% lebih terang.

3. Blue Moon (30 Agustus 2023)

Blue Moon merupakan istilah fenomena bulan purnama yang terjadi lebih dari satu kali. Blue moon bukan berarti bulannya berwarna biru, namun istilah ini diambil dari frasa Bahasa Inggris kuno yang berarti bulan pengkhianat.

4. Harvest Moon (29 September)

Harvest moon adalah fenomena bulan purnama yang paling dekat dengan Autumn Equinox atau terjadi pada musim gugur. Di Amerika Serikat, kemunculan bulan ini merupakan penanda musim panen.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network