Ratusan Anak di Probolinggo Disunat Gratis di HUT RI, Orang Tua ; Ini Bentuk Merdekanya Anak Laki

Zainul Rifan
Proses sunat massal di kantor Bupati Probolinggo (foto : iNewsProbolinggo.id/rifan)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sebanyak 150 anak beragama islam di Kabupaten Probolinggo menjalani sunat masal di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), pada Minggu (17/8/2025) pagi, di Ruang Madakaripura Kantor Bupati setempat. 

Diketahui sunat tersebut dilaksanakan oleh Rumah Khitan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo yang bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat.

Salah satu orang tua anak Sulaiman mengaku, kegiatan bakti sosial sunat masal ini merupakan kado spesial bagi anaknya, selain karena wajib sunatnya juga gratis tanpa dipungut biaya, bahkan diberi sovenir pakaian lengkap.

"Bagi saya ini merdekanya anak laki-laki islam, karena semuanya harus menjalani sunat ini. Jadi setelah disunat ini merdeka sudah dari kewajibannya yang biasanya paling ditakuti," terangnya.

Hal senada diutarakan orang tua lainnya Umi Kulsum, saat ditanya ia mengaku jika dirinya sempat deg-degan anaknya tidak bisa disunat karena mengamuk lebih dulu.

"Tapi setelah dipaksa dan dipegang banyak orang akhirnya bisa, tentu ini kado kemerdekaan untuk anak laki-laki saya. Terimakasih kepada rumah khitan NU," ucap warga Paiton tersebut.

Sementara itu, Ketua Rumah Khitan NU Sugianto menjelaskan, kegiatan tersebut memang untuk menyambut HUT RI dan hari lahir kejaksaan, serta progam rutin rumah khitan setiap bulannya. 

Kegiatan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yg kurang mampu, serta sosialisasi betapa pentingnya khitan untuk kesehatan dan agama.

"Target kami 150 namun yg berhasil dikhitan 145 ada beberapa yg tidak hadir karena sakit dan ada juga mendadak ada kegiatan keluarga," katanya.

Dalam pelaksanaanya, lanjut Sugianto, pihaknya melibatkan beberapa personel, seperti Dinas Kesehatan, Nakes Puskesmas, IDI, PPNI dan  pendidikan seperti mahasiswa. Sehingga pekerjaan sunat sukses dan cepat terlaksana.

"Kendalanya saja tadi di administrasi, karena pendaftaran online, jadi kadang yang khitan 1 anak yang ngantar sampai 5 orang, akhirnya berjubel (penuh sesak, red) kalau teknis Insya Allah aman," paparnya.

Ia berharap, ke depan masyarakat dapat memanfaatkan progam semaksimal mungkin dan berharap selain Baznas, lembaga lain juga dapat mensupport kegiatan tersebut.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network