PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Tahukah kamu, batubara adalah benda padat yang bisa digunakan sebagai sumber tenaga. Batu bara sendiri merupakan sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat. Adanya batu bara terbentuk dari tumbuhan yang sudah mengalami masa pembusukan yang cukup lama.
Proses pembusukan tersebut bisa terjadi karena adanya proses biokimia dan fisika yang berlangsung dalam tekanan serta temperatur tertentu. Batu bata memiliki banyak manfaat yang bisa mempermudah kehidupan manusia. Mulai dari sumber energi listrik, semen, pupuk, metalurgi dan masih banyak lagi.
Indonesia adalah negara yang memiliki cadangan serta sumber daya batu bara yang cukup besar sampai saat ini. Dikutip dari laman resmi esdm.go.id, cadangan batu bara yang ada di negara Indonesia masih ada sekitar 38,84 miliar ton pada tahun 2021 lalu.
Berikut merupakan beberapa daerah penghasil batu bara di Indonesia :
1. Pulau Laut Kalimantan Selatan
Pulau Laut Kabupaten Kotabaru yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan adalah salah satu daerah penghasil batu bara terbesar yang ada di Indonesia. Ukuran luas wilayah Pulau Laut sendiri adalah sekitar 1.873 kilometer yang mampu menjadi salah satu area tambang batu bara dengan kualitas terbaik.
Kebanyakan hasil batu bara Pulau Laut Kalimantan Selatan ini akan diekspor negara luar. Negara yang bisanya menjadi tujuan ekspor batu bara dari Pulau Laut adalah negara Jepang, Cina dan juga Amerika Serikat. Perlu diketahui juga pada tahun 2013 lalu Pulau Laut Kalimantan Selatan mampu menghasilkan sekitar 160.000.000 ton.
2. Samarinda Kalimantan Timur
Tak hanya Pulau Laut saja, namun Samarinda Kalimantan Timur adalah salah satu daerah penghasil batu bara dengan kualitas terbaik lainnya. Lokasi pasti dari Samarinda Kalimantan Timur adalah berada di sepanjang Sungai Berau dan menariknya tambang batu bara di daerah tersebut sudah ada sejak masa penjajahan zaman Belanda dahulu.
Meski begitu, menurut sejarah, Samarinda bukanlah daerah pertama yang mampu menjadi penghasil batu bara di Provinsi Kalimantan Timur. Di mana Batu Panggal adalah daerah penghasil batu bara di daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Pada tahun 2017 lalu, tambang yang berada di Samarinda Kalimantan Timur mampu menghasilkan sekitar 82.000.000 ton batu bara.
3. Meulaboh Aceh Barat
Meulaboh adalah sebuah kota yang berada di dalam Kecamatan Kaway XVI, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Di mana daerah Meulaboh Aceh Barat memiliki sebuah tambang batu bara 15 lapisan dengan kedalaman yang mampu mencapai sekitar 100 meter dengan ketebalan sekitar 9,5 persen.
Jika dilihat dari hasil perhitungan, setiap kedalaman meter akan mampu menghasilkan sekitar 500 juta ton batu bara cadangan. Oleh karena itu, daerah Meulaboh Aceh Barat bisa dibilang mampu menghasilkan batu bara dengan jumlah yang cukup besar.
Ada sekitar 500.000.000 cadangan batu bara yang dimiliki oleh tambang di daerah Meulaboh Aceh Barat.
4. Lahat Sumatera Selatan
Lahat mengubah daerah kabupaten yang berada tepat di Provinsi Sumatera Selatan. Di daerah Lahat Sumatera Selatan ada sekitar 36 perusahaan batu bara dengan luas wilayah sekitar 31,454,4 hektar. Adanya banyak perusahaan batu bara menjadikan daerah Lahat Sumatera Selatan mampu menghasilkan sekitar 20 juta ton batu bara per tahunnya.
5. Tanjung Enim Sumatera Selatan
Tak hanya daerah Lahat saja, tetapi daerah lain yang berada di Provinsi Sumatera Selatan seperti Tanjung Enim juga mampu menjadi salah satu daerah penghasil batu bara. Di mana PT. Bukit Asam tbk adalah salah satu perusahaan milik BUMN yang mengelola hasil batu bara di daerah tersebut.
Menariknya lagi, tambang di daerah Tanjung Enim Sumatera Selatan sudah ada sejak zaman Belanda. Sudah ada sejak zaman Belanda, menjadikan tambang di Tanjung Enim Sumatera Selatan sudah memiliki fasilitas yang memadai. Misalnya seperti kereta loader yang bisa menampung dengan kapasitas sebanyak 2.000 kubik batu bara per jamnya.
Jika dilihat dari perhitungannya, tambang daerah Tanjung Enim Sumatera Selatan mampu menghasilkan sebanyak 1.700 ton per jam batu bara berkualitas. Oleh sebab itu, dalam satu hari, tambang Tanjung Enim Sumatera Selatan mampu menghasilkan batu bara berkualitas sebanyak 40.000 ton.
Meski mampu menghasilkan sekitar 40.000 batu bara berkualitas setiap harinya, tetapi cadangan batu bara yang ada di tambang Tanjung Enim Sumatera Selatan adalah sekitar 6,36 m. Selain itu, tambang Tanjung Enim Sumatera Selatan sudah menghasilkan sekitar 1,59 m ton batu bara.
6. Sorong Papua
Jika bicara tentang daerah penghasil batu bara, tentunya daerah Papua tidak bisa ketinggalan. Tak bisa dimungkiri jika daerah Papua memang memiliki kekayaan alam yang begitu menakjubkan jumlahnya. Bahkan, di dalam perut bumi daerah Papua masih menyimpan banyak sekali sumber emas, marmer, minyak bumi hingga batu bara.
Salah satu lokasi tambang batu bara yang ada di daerah Papua adalah Sorong. Di mana tambang daerah Sorong Papua mampu menghasilkan batu bara dengan kualitas terbaik, sehingga menjadikan banyak negara luar yang menginginkannya untuk diekspor.
Menariknya, hasil batu bara berkualitas dari daerah Sorong Papua diakibatkan oleh teknik blending dalam proses pengambilan batu bara. Dari batu bara yang dihasilkan di tambang Sorong Papua juga digunakan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU di berbagai daerah yang ada di sekitarnya.
Luas tambang di Sorong Papua adalah sekitar 1.105 km. Diperkirakan tambang Sorong Papua mampu menghasilkan sebanyak 1.200.000 ton per tahunnya.
7. Sawahlunto Sumatera Barat
Sawahlunto adalah salah satu daerah yang bera dadi Provinsi Sumatera Barat. Di mana Sawahlunto Sumatera Barat adalah salah satu daerah yang mampu menyumbang batu bara terbesar di Indonesia.
Meski begitu, pada tahun 2019 lalu, tambang di daerah Sawahlunto Sumatera Barat sudah resmi di tutup. Di mana tambang daerah Sawahlunto Sumatera Barat lebih banyak dikenal dengan nama Ombilin yang juga merupakan tambang batu bara tertua di area Asia Tenggara.
Dilihat dari catatan sejarah, tambang di daerah Sawahlunto Sumatera Barat sudah ada sejak abad ke 19 dan bahkan sudah beroperasi selama lebih dari 1 abad lamanya. Ketika tambang Ombilin Sawahlunto Sumatera Barat ditutup pada tahun 2019 lalu, UNESCO memberikan gelar pada tambang tersebut sebagai salah satu warisan dunia.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait