Seorang Pelajar di Kota Probolinggo Tewas, Usai Dikeroyok Gerombolan Diduga Geng Motor

Ide Nasution
Rumah duka korban di gang gerilya (Foto: InewsProbolinggo.id /Ide Nasution)

PROBOLINGGO, InewsProbolinggo.id - Nasib tragis dialami seorang pelajar bernama Samsul Arifin (17), warga Jalan Cangkring, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Korban tewas, diduga dikeroyok sekelompok orang tidak dikenal di jalan, dan diduga geng motor, pada Sabtu (15/07/2023) malam.

Kejadian nahas itu berawal, saat korban Apin sapaan akrabnya, bersama keempat temannya menonton orkes musik di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. 

Singkatnya, korban bersama keempat temannya, dua perempuan dan dua pria melihat orkes tersebut hingga pukul 22.00 WIB. Korban kemudian pulang,  berboncengan tiga, sedangkan kedua teman perempuannya memakai motor lain.

Korban selanjutnya mengantarkan pulang temannya di jalan Walikota Gatot. Selepas mengantarkan itu, korban kemudian bertemu dengan sekelompok orang yang tengah memainkan gas motornya di jalan.

Karena memantik perhatian, korban melirik aksi sekelompok orang tersebut. Namun apes, sekelompong orang tersebut diduga malah tersinggung, dan memaki korban.

Khawatir keselamatannya terancam, korban bersama temannya lantas kabur ke arah SMPN 7 Kota Probolinggo. Korban kemudian terjatuh, setelah dikejar dan motor korban ditendang sekelompok pemuda tersebut.

Tak hanya itu, korban lalu dikeroyok secara ramai-ramai, ditendang dan dipukul oleh pelaku hingga tewas. Sedangkan kedua teman korban, malah melarikan diri karena takut.

Paman korban, Slamet (40) menyebut, pasca mendapati informasi keponakannya menjadi korban penganiayaan, ia lantas mendatangi TKP sekitar pukul 23.00 WIB.

Sampai di lokasi, korban sudah ditemukan tergeletak tidak bernyawa. Jasad korban langsung dibawa ke RSUD Moh Saleh, dan hasil visum korban diketahui mengalami patah rusuk dan kaki kanannya bengkok.

Jasad korban kemudian dibawa ke rumah nenekya di Gang Gerilya, Kanigaran dan dimakamkan di TPU Cangkring.

"Si Apin ini anak yatim. Selain sekolah, ia juga bekerja serabutan untuk membantu ibunya, Safitri. Ayahnya meninggal sejak Apin kelas 4 SD. Anaknya nggak manja, ia mau bekerja bantu ekonomi keluarga. 
Kami berharap pelaku segera ditemukan kami pasrahkan ke pihak kepolisian,"terangnya.

Sementara Kasat Reskrim, Polres Probolinggo kota saat dikonfirmasi melalui selulernya, pada Minggu (17/07/2023), belum memberikan keterangan perihal kejadian tersebut.

Masih dicek mas,"Singkatnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network