"Mereka bisa mengenal desa kami yang kultur desanya merupakan kultur pegunungan. Harapannya mereka terhibur dengan keadaan desa, pemandangan sawah-sawah dengan wilayah yang cukup luas," terangnya.
Mustofa menilai, kalau kegiatan G3C merupakan kegiatan yang positif, dimana dapat merangkul semua golongan tanpa membedakan asal dan suku budayanya. Termasuk masyarakat Desa Rawan sendiri yang juga, turut andil mengikuti G3C tersebut.
Dengan begitu, banyak masyarakat yang awalnya tidak saling kenal, akhirnya bisa saling kenal. Sehingga secara bersama-sama, mereka turut mensukseskan acara yang telah dilaksanakan ke 4 kalinya itu.
"Harapan saya ke depan go green tidak cukup sampai disini saja, terus berjalan mungkin bisa diagendakan melalui desa rawan," ucapnya.
Sementara inisiator Genggong Go Green Carnival KH. dr. Mohamad Haris Damanhuri Romly mengatakan, kalau kegiatan goes merupakan rangkaian kegiatan G3C. Dimana sebelum itu, digelar acara peduli lingkungan dengan cara sampah, dan peduli alam dengan melakukan penanaman 1000 pohon.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait