Nilai nilai dalam islam hanya bisa disampaikan tapi tidak bisa dipraktekan lewat online. Belajar online hanya sebatas menjelaskan apa itu nilai nilai islam. Nilai-nilai islam disampaikan panjang lebar tanpa ada praktik bagaimana seharusnya nilai nilai islam dipraktekan. Efektifitas pembelajaran melalui online memang kurang tepat apabila digunakan untuk mengajarkan nilai nilai islam.
Siswa di era digitalisasi sekarang sulit mendapatkan akses untuk mempraktekkan nilai nilai islam. Banyak tenaga pengajar yang sudah merasa cukup dengan metode belajar online. Padahal sudah jelas tujuan pendidikan tidak akan tercapai hanya dengan belajar melalui online. Praktek nilai nilai islam seharusnya memang dilakukan secara langsung agar lebih mudah difahami oleh siswa dan guru langsung memberikan penjelasan ulang apabila masih ada siswa yang salah menerapkan nilai nilai islam.
Metode belajar online tidak bisa diandalkan untuk menggapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan diantaranya adalah melahirkan individu yang utuh,dapat menguasai ilmu agama dan ilmu umum, material dan spiritual. Hal hal tersebut tidak akan bisa dicapai apabila hanya mengandalkan belajar online. Perlu adanya pembelajaran secara langsung untuk mempraktekan dikehidupan nyata tentang bagaimana nilai nilai islam itu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Maka penggabunggan dua metode antara belajar online dengan praktek harus dilakukan. Hal tersebut guna mencapai maksud dan tujuan dari pendidikan yang digagas KH Ahmad Dahlan. Tekhnologi hanya membantu hal hal tertentu saja untuk proses pembelajaran tapi tidak dengan praktek. Jangan sampai Kemajuan era digital menghilangkan metode belajar praktek, dan metode belajar online harus dimanfaatkan untuk hal hal tertentu saja. Sehingga tujuan pendidikan yang dimaksud KH Ahmad Dahlan bisa tercapai dengan mengkombinasikan antara belajar online dan praktik.
Profil penulis :
Husni Mubarak lahir di probolinggo pada tahun 1998. Menempuh pendidikan S1 di STIH Zainul Hasan Genggong Probolinggo dan sekarang sedang menempuh pendidikan di program magister Universitas Muhammadiyah Malang.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait