SITUBONDO, iNews.id- Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Kabupaten Situbondo, tahun 2022 mencapai 40 ton per hari. Hal itu seiring dengan meningkatnya populasi jumlah penduduk, di kabupaten setempat.
Minimnya jumlah armada pengangkut sampah milik pemerintah, dimana beberapa diantaranya sudah berusia tua. Turut enjadi faktor menumpuknya sampah tersebut, hingga melebihi kapasitas tertentu.
Kondisi tersebut diakui oleh Kabid Pengelolaan Sampah Dan Limbah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Situbondo, Rosida. Karena itu, Rosida mengaku telah mengusulkan kepada pemerintah untuk melengkapi kekurangan peralatan dan armada yang usianya sudah tua.
"Ditambah alat berat seperti ekskavator, juga alat pengolahan sampah lainnya, hingga sekarang belum bisa dioperasikan karena rusak," terangnya, Kamis (4/8/2022).
Rosida menjelaskan, keberadaan bank-bank sampah juga butuh lokasi yang representatif. Sehingga perlu melalukan pencarian lokasi baru yang layak, untuk dibangun ke depan. Yang nantinya akan ada tempat proses untuk pemilahan dan pengolahannya
"Yang penting penanganan sampah sistem pilah olahnya harus tertangani dari sumbernya. Sehingga sampah yang masuk di TPA tinggal residu," ujarnya.
Namun demikian, saat ini DLH belum menganggarkan penambahan armada dan penambahan alat berat. Untuk saat ini, DLH masih terus melakukan sosialisasi pembuangan sampah kepada masyarakat. Penekanannya tentang pilah olah sampah di tingkat rumah tangga, yakni sampah organik dan anorganik.
"Organiknya bisa diolah untuk pembuatan kompos, anorganiknya bisa kerjasama dengan bank sampah yang ada di wilayahnya," paparnya.
DLH Situbondo mengimbau, masyarakat agar membuang sampah ke tempat yang telah disiapkan. Hal itu dapat membantu pemerintah, dalam menangani tumpukan sampah yang membahayakan kesehatan masyarakat sendiri.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait