Hardiana mengatakan, ia datang ke Probolinggo tidak sendirian, melainkan bersama temannya secara berkelompok. Mereka berjualan bendera merah putih, setiap kali menjelang HUT Kemerdekaan RI.
Bahkan omset dari hasil menjual bendera itu bisa mencapai puluhan juta rupiah. "Tahun lalu saya dapat omset sebesar Rp 15 juta dalam sebulan," ungkapnya.
Omset sebesar itu, kata dia, masih kotor. Belum dipotong biaya modal dan biaya makan setiap harinya.
Hal senada juga dikatakan Miskun. Pria yang memiliki dua orang anak tersebut mengatakan, berjualan bendera merupakan pekerjaan musiman. "Saya baru kali ini berjualan di Kota Probolinggo," akunya.
Sebelum berjualan di Kota Probolinggo, dia pernah berjualan di Pasuruan, Lumajang dan Jember. "Saya baru pulang ke Garut setelah dagangan habis. Kalau belum habis ya tetap berjualan sampai habis," katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait