get app
inews
Aa Text
Read Next : Sinergi Mahasiswa KKN UINSA dan Pemdes Glagah, Car Free day Jadi Ajang Peningkatan Ekonomi

Terima Laporan DBD, Dinkes Kabupaten Probolinggo Mulai Fogging Wilayah Terdampak

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:51 WIB
header img
Proses pengasapan oleh tim fogging Dinkes Kabupaten Probolinggo (foto : iNewsProbolinggo.id/rifan)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo kembali melakukan fogging (pengasapan) massal. Hal itu dilakukan pasca mendapat laporan adanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di salah satu wilayah terdampak.

Wilayah yang dimaksud, yakni Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Di wilayah tersebut di lakukan menyeluruh ke dalam dan sekitar rumah warga, termasuk pekarangan.

Selain pengasapan, petugas juga melakukan edukasi langsung kepada warga. Mereka mengingatkan pentingnya penerapan gerakan 3M Plus dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Nina Kartika mengatakan, pencegahan DBD harus dimulai dari kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Sementara, fogging hanyalah salah satu metode pengendalian.

Karena itu, sangat penting bagi masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.

"Jika sarang nyamuk tidak diberantas, potensi penularan akan tetap tinggi," katanya.

Nina menjelaskan nyamuk Aedes aegypti umumnya berkembang di tempat-tempat tergenang air bersih yang tidak terpantau, seperti bak mandi, pot bunga dan kaleng bekas.

Oleh karena itu, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri sangat krusial dalam memutus siklus hidup nyamuk. Terutama pada wilayah rawan untuk rutin dilakukan PSN minimal seminggu sekali.

"Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Upaya pencegahan lebih efektif daripada pengobatan," jelasnya. 

Lebih lanjut Nina mengingatkan musim pancaroba seperti saat ini meningkatkan risiko penyebaran DBD. Fluktuasi suhu dan curah hujan menjadi pemicu tingginya populasi nyamuk. 

Pihaknya juga sudah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk proaktif melakukan pemantauan wilayah dan segera menindaklanjuti jika ditemukan kasus DBD.

"Kolaborasi lintas sektor dan peran serta masyarakat adalah kunci pengendalian wabah," paparnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut