Wujudkan Zero ODOL, Dishub Probolinggo Mulai Edukasi Pengemudi Kendaraan

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sejumlah pengemudi kendaraan yang melakukan Uji KIR di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo mendapat edukasi road to Zero Over Dimensi dan Over Loading (ODOL).

Kegiatan yang digelar pada Kamis (10/7/2025) di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Desa Alassumur Kulon Kecamatan Kraksaan itu, diikuti oleh 15 orang pengemudi.

Baca Juga

Selamatan Desa Bernuansa Edukasi, Kertonegoro Tumbuhkan Cinta Sejarah di Kalangan Pemuda

Mereka diberikan edukasi pentingnya mematuhi aturan muatan dan dimensi kendaraan. Hal ini sejalan dengan target nasional untuk menciptakan jalanan yang bebas dari kendaraan ODOL.

Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Probolinggo Sukito mengatakan, edukasi diberikan secara langsung kepada pengemudi, terutama yang mengoperasikan kendaraan berat seperti truk pengangkut pasir, batu bata dan material curah lainnya.

Sehingga memberikan pemahaman kepada para pengemudi tentang pentingnya memuat barang sesuai kapasitas dan dimensi yang diatur dalam buku uji kendaraan. Agar nanti terwujud zero ODOL.

Baca Juga

PolresProbolinggo Kota Gelar Sosialisasi Jelang Mudik Lebaran

"Kendaraan yang over dimensi sangat berbahaya, terlebih jika tinggi muatannya melebihi 70 cm," katanya. 

Selain persoalan dimensi dan muatan, materi yang diberikan juga mencakup teknik keselamatan saat terjadi gangguan teknis di jalan, terutama untuk kendaraan yang menggunakan sistem rem angin murni. 

"Para pengemudi kami himbau agar kendaraannya, baik tabung angin, kondisi panas kampas rem, kondisi ban hingga pengereman demi meminimalisir risiko kecelakaan," jelasnya.

Baca Juga

Kurangi pelanggaran, Satlantas Polres Probolinggo Edukasi Tertib Berkendara Sambil Berbagi Takjil

Sukito menambahkan kendaraan yang masa uji berkala masih aktif, umumnya telah sesuai standar dan bebas dari pelanggaran ODOL. Namun, kendaraan yang masa uji berkalanya sudah mati berpotensi besar melanggar aturan, karena tidak terpantau secara teknis.

Editor : Arif Ardliyanto