Sekolah Rakyat Dimulai, Kelas Direhab dan Fasilitas Disiapkan

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Pemerintah mulai merealisasikan program Sekolah Rakyat (SR) di Kota Probolinggo. Dengan dukungan anggaran senilai Rp 7,5 miliar dari APBN 2025, sejumlah fasilitas penunjang mulai dibenahi, salah satunya ruang kelas di SDN 4 Mayangan yang kini dalam tahap rehabilitasi.

Empat ruang kelas di sekolah tersebut akan menjadi tempat belajar bagi calon siswa SR. Proses rehabilitasi ditargetkan selesai dalam dua bulan. Anggaran khusus untuk pembenahan ruang belajar itu mencapai Rp 322 juta lebih.

Baca Juga

Menteri Sosial Tinjau Sekolah Rakyat di Probolinggo, Pastikan Siap Beroperasi Juni

Saat dikonfirmasi di lokasi pada Selasa (20/5/2025), pelaksana proyek dari CV. Nindya Karya, Wiyoto, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan perbaikan menyeluruh pada empat ruang kelas, mulai dari lantai, tembok, langit-langit hingga toilet baru.

“Ini untuk empat rombongan belajar. Cukup representatif untuk memulai kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.

Selain ruang kelas, pembangunan fasilitas penunjang juga tengah dipersiapkan. Di sisi utara akan dibangun toilet baru, sementara di selatan direncanakan ruang kantor, laboratorium, atau perpustakaan.

Baca Juga

Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Tahun Ini Bisa Dibuka

Menurut Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti, anggaran dari pusat tak hanya difokuskan pada perbaikan ruang kelas, tetapi juga untuk melengkapi sarana pendukung di rusunawa tempat tinggal siswa.

“Kami akan membangun musholla, lapangan olahraga, dan dapur di rusunawa,” ungkapnya melalui pesan singkat.

Program Sekolah Rakyat sendiri akan menampung 118 siswa tingkat SMP dan SMA. Mereka dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dan akan tinggal di Rusunawa PPI Kronong Mayangan serta mengikuti kegiatan belajar di SDN 4 Mayangan.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan akses pendidikan inklusif dan berbasis pengasuhan penuh bagi siswa kurang mampu.

Editor : Arif Ardliyanto