Masa Kejayaan Usai, Jelang Lebaran Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo Sepi Pembeli

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Masa Kejayaan Telah Berakhir, itulah kiasan yang tepat untuk kondisi situasi Pasar Gotong Royong, Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo saat ini.
Jika beberapa tahun silam, pasar yang tepat berada di tengah - tengah pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo tersebut, selalu nampak ramai, terutama ketika menjelang lebaran.
Namun kondisi saat ini sangatlah memprihatinkan, alih - alih para pedagang meraup untung dari hasil menjual berbagai macam pakaian. Mereka justru hampir kehilangan omsetnya hampir mencapai 75 persen.
Diketahui, jika tradisi berbelanja pakaian baru saat menjelang lebaran ini sendiri, sudah mendarah daging di tengah - tengah masyarakat.
Namun, dengan berkembangknya teknologi dan jaman. Membuat para pedagang pakaian di pasar tradisional itu sendiri secara tidak langsung tersisihkan oleh jaman.
Mutmainah, salah satu pedagang pakaian di Pasar Gotong Royong mengatakan, biasanya 10 hari menjelang lebaran, tokonya selalu ramai pengunjung.
"Rapi semenjak dilanda masa pandemi 2021 kemarin, kondisi pasar semakin lama semakin sepi hingga saat ini," Terangnya, pada sabtu (22/3/2025) sore.
Bahkan menurut Mutmainah, tidak sedikit toko - toko di pasar tradisional tersebut yang gulung tikar, alias bangkrut karena saking sepinya pembeli.
"Ya karena kan untuk retribusi juga terus dan wajib dibayar, sedangkan pemasukan sangat minim, dengan kondisi seperti ini, dalam satu minggu, laku tiga pakaian saja itu sudah bersyukur," Tuturnya.
Padahal, dimasa kejayaannya di tahun 2015 silam, omset para pedagang pakaian di Pasar Gotong Royong itu mampu meraup omset ratusan ribu.
"Kalau dahulu, pada tahun - tahun dua ribuan, dalam satu bulan saja, kami bisa bisa mencapai jutaan rupiah, bahkan kami juga mampu menggaji karyawan," Kenangnya.
Mutmainah sendiri mulai berjualan pakaian di Pasar Gotong Royong itu sejak tahun 2001. Hingga saat ini, ia masih menelateni dagangannya, meskipun lambat laun mulai sepi tergerus jaman.
"Apa lagi kan sekarang juga sudah ada pasar online, yang mudah di akses, jadi ya tentu belanja sudah tidak perlu keluar rumah," Ungkapnya.
Sementara itu, Christiana Rahayu, pengunjung satu - satunya yang ditemui saat peliputan mengaku hendak membeli sendal di pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo.
"Ya ini sebenarnya untuk cucu saya, karena mau lebaran, jadi saya carikan sendal disini," Ucapnya.
Menurut Chris, ia sengaja membeli di pasar tradisional tersebut, karena harga yang cukup terjangkau, dan aksesnya lumayan dekat dengan rumahnya.
"Kalau harga memang lumayan murah disini, sedangkan untuk berbelanja online, ya saya kan sudah tua, jadi saya kurang begitu memahami tata caranya," Tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto