INGGRIS, iNews.id - Dahaga gelar tunggal putra Indonesia berlanjut di All England 2022. Kekalahan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting pada perempat final, Sabtu (19/3/2022), membuat kutukan pada sektor ini semakin terasa. Sebaliknya, Malaysia justru tengah menatap romantisme kejayaan mereka di tunggal putra.
Sejak Hariyanto Arbi memenangi gelar secara back to back pada 1993 dan 1994, tunggal putra Indonesia gagal total di All England. Turnamen bulu tangkis tertua ini menjadi momok bagi sektor tunggal putra Merah Putih.
Harapan untuk menyaksikan kembali kejayaan tunggal putra di All England pupus setelah di saat hampir bersamaan Jonatan Christie dan Anthony Ginting gagal ke semifinal. Bertanding di Utilita Arena, Inggris, Sabtu (19/3/2022) dini hari WIB, keduanya keok menghadapi lawan masing-masing.
Jonatan kalah di tangan tunggal putra peringkat 4 dunia asal Taiwan, Chou Tien Chen dengan skor 10-21, 15-21. Sedangkan Anthony Ginting digasak pebulu tangkis nomor 1 dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, dengan skor telak 4-21, 9-21.
Padahal, harapan untuk menempatkan satu wakil tunggal putra ke final All England 2022 cukup besar. Sebab, jika menang, Jonatan Christie dan Anthony Ginting bakal bentrok di semifinal sekaligus memastikan satu tiket laga puncak.
Di saat kutukan tunggal putra Indonesia berlanjut, pebulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia, justru menancapkan dominasinya di All England. Pemain kelahiran Kedah, 29 Maret 1998, berhasil menumbangkan unggulan kedua asal Jepang, Kento Momota dengan skor 21-7, 13-21, 21-11.
Lee Zii Jia, secara mengejutkan berhasil memenangi gelar All England 2021, berpeluang mempertahankan gelar tersebut tahun ini. Di semifinal, dia akan menghadapi pebulu tangkis non-unggulan asal India, Lakshya Sen, untuk berebut tiket laga pemungkas.
Jika berhasil mempertahankan gelar, Lee Zii Jia akan menjadi tunggal putra Malaysia pertama yang memenangi All England secara back to back, sekaligus memecahkan rekor Hariyanto Arbi yang menjadi kebanggan Indonesia.
Malaysia pernah mencapai kejayaan besar di All England, tepatnya ketika mereka menguasai sembilan gelar beruntun di sektor tunggal putra pada tahun 1949-1959. Kala itu gelar tunggal putra All England menjadi milik David G. Freeman, Wong Peng Soon, dan Eddy Choong.
Saat sektor tunggal putra Indonesia terpuruk, kini Lee Zii Jia berpeluang mengulang kembali romantisme kejayaan tunggal putra Malaysia di All England. Lee Zii Jia akan berebut tiket final dengan Lakshya Sen, Minggu (20/3/2022) dini hari nanti.
Editor : Ahmad Hilmiddin