Jembatan Penghubung Antar Dusun Desa Kaliacar Ambruk Setelah Dilintasi Truck Bermuatan Pasir

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sebuah jembatan penghubung antara Dusun Paleran dengan Dusun Tegalan, Desa Kaliacar, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo ambruk setelah dilintasi truck bermuatan pasir. Diduga kondisi jembatan memang sudah tua.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Zubaidullah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jum'at (21/2/2025), sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu pihaknya yang mendapat laporan segera melakukan pengecekan lokasi.
"Kami mendapatkan laporan bahwa ada jembatan ambruk. Setelah dicek rupanya jembatan ambruk karena truk pasir yang melintas," terangnya, Sabtu (22/2/2025)
Saat kejadian, lanjut Zubaidullah, warga sekitar segera memberikan pertolongan dengan menahan truck menggunakan tali. Pertolongan darurat ini dilakukan sampai dengan evakuasi truk dilakukan.
Hanya saja pihaknya masih kesulitan melakukan evakuasi karena sempitnya akses menuju lokasi. Sehingga kendaraan berat sementara tidak bisa diterjunkan. Alhasil, hingga Sabtu (22/2) siang truck belum dievakuasi
"Tidak ada korban jiwa, tetapi karena jembatan sudah ambruk wilayah sekitar tidak bisa dilintasi," ucapnya.
Diketahui, pada peristiwa itu,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menerjunkan petugas untuk melakukan asesmen. Diduga kuat penyebab ambruknya jembatan konstruksi beton yang memiliki panjang 7 meter dan lebar 3, serta tinggi 7 meter itu karena kondisinya yang sudah tua.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Zubaidullah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jum'at (21/2/2025), sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu pihaknya yang mendapat laporan segera melakukan pengecekan lokasi.
"Kami mendapatkan laporan bahwa ada jembatan ambruk. Setelah dicek rupanya jembatan ambruk karena truk pasir yang melintas," terangnya, Sabtu (22/2/2025)
Saat kejadian, lanjut Zubaidullah, warga sekitar segera memberikan pertolongan dengan menahan truck menggunakan tali. Pertolongan darurat ini dilakukan sampai dengan evakuasi truk dilakukan.
Hanya saja pihaknya masih kesulitan melakukan evakuasi karena sempitnya akses menuju lokasi. Sehingga kendaraan berat sementara tidak bisa diterjunkan. Alhasil, hingga Sabtu (22/2) siang truck belum dievakuasi
"Tidak ada korban jiwa, tetapi karena jembatan sudah ambruk wilayah sekitar tidak bisa dilintasi," ucapnya.
Diketahui, pada peristiwa itu,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menerjunkan petugas untuk melakukan asesmen. Diduga kuat penyebab ambruknya jembatan konstruksi beton yang memiliki panjang 7 meter dan lebar 3, serta tinggi 7 meter itu karena kondisinya yang sudah tua.
Editor : Arif Ardliyanto