Proyek Akses Jalan Pertanian di Widoro Probolinggo Rampung, Masyarakat Sumringah
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/16/a478f_pembangunan.jpg)
PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Baru menjabat sebagai Kepala Desa Widoro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini sudah dituduh korupsi terkait proyek pembangunan jalan rabat beton yang digunakan sebagai akses pertanian masyarakat setempat.
Kepala Desa Widoro, Abdul Jalal Mengatakan, ia sempat disangka Korupsi terkait pembangunan rabat beton anggaran BK Provinsi. padahal saat itu memang proyeknya masih dalam proses pengerjaan.
"Dan saat ini proyek sudah selesai,dan tujuannya untuk akses mobilitas masyarakat di sektor pertanian."terangnya, pada minggu (16//2/2025) siang.
karena sebelumnya memang jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan, kini sudah bisa dilalui. Bahkan kendaraan roda empat sekalipun saat ini sudah bisa mengakses area pertanian di Desa Widoro tersebut.
Ia dituduh korupsi proyek yang menggunakan dana BK Provinsi itu sebesar 500 juta. Padahal nilai proyek tersebut hanya sekiitar 300 juta saja.
"Dari nominalnya saja sudah tidak sama. Panjang 261,5 meter, dengan ketebalan 20 sentimeter, dan lebar 240 meter, bahkan ada yang melebar 3 meter." imbuhnya.
Bahkan, proyek ini sudah pernah dimonev oleh PMD dan tidak ada kejanggalan. Bahkan kualitasnya sangat bagus. Ia berharap, untuk pemberitaan media lainnya yang sebelumnya, segera diluruskan karena sangat tidak benar.
"Bahkan mereka itu mengambil gambar ketika para tukang yang mengerjakan sedang beristirahat, ya jelas saja nampak tidak ada yang mengerjakan," tuturnya.
Sementara itu, Rahman, warga setempat mengaku merasa kini akses jalan menuju sektor pertanian di desa tersebut sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Kalau sebelumnya becek, karena hanya berupa tanah biasa, dengan adanya jalan ini, sekarang kendaraan sudah bisa masuk, dan untuk mengangkut hasil pertanianpun kini sudah sangat mudah." ucapnya.
Ia mewakili para petani di Desa Widoro mengucapkan terimakasih untuk pemerintah desa atas dibangunnya jalan akses pertaniannya saat ini.
Editor : Arif Ardliyanto