PROBOLINGGO, iNews.id – Sebanyak 30 pedagang Pasar Paiton Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo menerima realisasi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 730 juta dari BRI Unit Paiton, Rabu (16/3/2022).
Penyaluran dana KUR untuk membantu permodalan pedagang pasar ini merupakan hasil fasilitasi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo dengan BRI.
Realisasi penyaluran dana KUR ini diserahkan secara simbolis oleh Kepala Pasar Paiton Murtade dan Kepala Unit BRI Paiton Didik Rusdiyanto di Teras BRI yang ada di komplek Pasar Paiton.
Kepala Pasar Paiton Murtade menyampaikan bahwa KUR ini merupakan program dari pemerintah yang disalurkan melalui perbankan untuk membantu modal kerja dan investasi pelaku usaha, khususnya pedagang yang ada di Pasar Paiton.
“Alhamdulillah, hari ini BRI Unit Paiton telah melakukan pencairan dana KUR tahap pertama sebesar Rp 730 juta bagi 30 pedagang di Pasar Paiton. Pinjamannya bervariasi mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 100 juta dengan bunga 6% per tahun atau 0,3% per bulan dalam jangka waktu pinjaman 1 hingga 3 tahun,” katanya.
Menurut Murtade, proses pencairan dana KUR ini dari pengajuan sangatlah cepat, sehingga pedagang tidak perlu terlalu lama menunggu. Untuk agunan utamanya adalah usaha dan bukan sertifikat ataupun BPKB disertai dengan rekomendasi dari kepala pasar.
“Para pedagang sangat antusias sekali melakukan pencairan dana KUR di Teras BRI. Paling lama 2 hari dari pengajuan langsung cair. Tetapi informasi dari BRI Unit Paiton, kalau pagi persyaratannya lengkap, maka siangnya akan disurvey. Baru kemudian sorenya bisa langsung dicairkan,” jelasnya.
Murtade menerangkan program KUR ini akan diberikan kepada seluruh pedagang pasar. Hanya saja, pihak pasar bersama dengan BRI akan memberikan pelayanan prioritas kepada pedagang yang sudah rutin menabung di BRI setiap hari melalui agen-agen yang sudah ditunjuk di Pasar Paiton.
“Kami mempunyai program bagaimana para pedagang yang ada di Pasar Paiton bisa gemar menabung mulai dari 10 ribu. Pedagang yang sudah terbiasa menabung inilah yang akan mendapatkan prioritas dari BRI. Apalagi jika saldonya sampai Rp 100 juta nanti akan mendapatkan Kartu BRIZZI yang akan mendapatkan pelayanan prioritas dari BRI. Tetapi semua tetap akan dilayani dengan baik,” terangnya.
Lebih lanjut Murtade menjelaskan saat ini pedagang yang sudah terbiasa menabung baru mencapai 25% dari total pedagang yang ada di Pasar Paiton. “Rata-rata dari 25% pedagang Pasar Paiton yang sudah menabung setiap harinya bisa mencapai Rp 2 juta,” tegasnya.
Sementara Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh. Natsir mengatakan penyaluran dana KUR bagi pedagang pasar ini dilakukan supaya pedagang yang ada di pasar itu rajin menabung. Sehingga nanti pembayaran cicilannya itu tidak perlu repot-repot cukup dengan mengambil dari tabungannya saja.
“Filosofinya supaya pedagang ini bisa rajin menabung dan tidak perlu repot-repot karena sudah ada petugas kita yang bekerja sama dengan BRI. Mereka sebagai agen BRI yang diperbantukan sehingga pedagang tidak perlu repot-repot datang ke BRI,” katanya.
Natsir menerangkan nantinya untuk tabungan pedagang juga akan difasilitasi dengan digitalisasi teknologi. Pedagang akan diberikan barcode sehingga begitu menabung akan langsung masuk ke buku rekening.
“Jadi nabungnya tidak harus banyak, bisa mulai dari Rp 5 ribu tidak apa-apa untuk tabungan setiap harinya. Ada sebuah aplikasi yang dibuat oleh BRI sehingga bisa langsung masuk ke handphone pedagang karena sudah digitalisasi,” terangnya.
Menurut Natsir, pedagang yang sudah biasa menabung memang mendapatkan prioritas supaya mereka tidak repot untuk melakukan pembayaran cukup dengan tabungannya. Jika tidak menabung tentunya akan kesulitan ketika akan melakukan pembayaran.
“Kita fasilitasi memang supaya pedagang tidak perlu datang ke BRI sehingga bisa fokus berdagang di tempat. Tidak direpotkan dengan administrasi dan segala macam, cukup di depan dagangannya mereka bisa langsung nabung. Sudah ada nomornya tinggal dimasukkan jumlah tabungannya nanti akan mendapatkan struk dan akan langsung masuk ke buku tabungannya,” tegasnya.
Dengan adanya pencairan dana KUR ini Natsir mengharapkan pedagang bisa menggunakan pinjaman tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usahanya dan tidak kesulitan lagi untuk mengembangkan usahanya.
“Artinya masalah permodalan sudah selesai. Mungkin tinggal pengembangan usaha lainnya. Yang penting pedagang harus menjaga kepercayaan masyarakat. Pedagang harus benar-benar jujur dengan daganganya agar orang yang mau membeli itu percaya jika produknya bagus,” pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin