PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Besarnya lubang di Jalan Brantas, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini, ditanami pohon pisang oleh warga, pada Kamis (30/1/2025) malam kemarin.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan pemotor, yang kerap terjatuh akibat lubang yang menganga selebar kurang lebih satu meter, dengan kedalaman 10 senti meter tersebut.
Bunga Deni (50), warga setempat yang rumah berada di selatan Indomaret. Ia menuturkan sudah lima kali terjadi kecelakaan karena lubang jalan.
"Sampai jatuh, sepeda motornya peyot bannya (ringsek, red)," terangnya, pada jumat (31/1/2025).
Menurutnya orang yang mengalami kecelakaan tidak hafal medan jalan. Terlebih, jika terjadi hujan dan lubang-lubang tergenang.
"Duh apalagi kalau hujan deras, pasti air itu menggenang di lubang-lubang tambah ndak kelihatan. Kan sini minim penerangan juga," ujarnya.
Sekitar 10 orang yang menanam pohon pisang. Salah satunya, Samsul Arifin (40). Saat diwawancara ia mengaku sangat resah jika mendengar ada kecelakaan karena lubang jalan. "Semalam itu kami pasang, biar orang tahu ada lubang," tuturnya.
Samsul mengatakan salah satu warga RT 1 sukarelawan menyumbangkan satu pohon pisangnya. Sehingga bisa ditanam di jalan. "Kalau pohon pisang itu ambil punya warga, ada yang inisiatif," katanya.
Sebelum ada inisiatif menanam pohon pisang, Samsul dan warga lainnya merasa Kelurahan Kademangan seolah anak tiri bagi Pemerintah.
Pemikiran itu terjadi, sebab hanya sepanjang jalan yang menjadi akses pabrik saja yang diperbaiki.
"Apa ya? Kayak seolah anak tiri, gak dianggap. Semoga setelah ini pemerintah bisa melihat, bahwa ada jalan rusak di Brantas ini sudah lama sekali," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo Setyorini Sayekti mengatakan Jalan Brantas sedang dilakukan perbaikan.
"Sedang ditangani mulai kemarin, tetapi bertahap," katanya.
Perbaikan tersebut, lanjut Setyorini termasuk penanganan darurat. Anggarannya bersumber dari pemeliharaan.
"Karena curah hujan masih sangat tinggi struktur tidak bisa maksimal. Jika sudah agak berkurang curah hujan kami perbaiki ulang," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto