JAKARTA, iNewsProbolinggo.id - Pernahkah Anda membayangkan ada seseorang yang lebih kaya dari gabungan kekayaan para miliarder dunia seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mukesh Ambani? Sejarah menunjukkan bahwa sosok tersebut adalah Wu Zetian, yang dikenal sebagai Permaisuri Wu dari China.
Mengutip DNA India, Permaisuri Wu yang memerintah selama Dinasti Tang, memiliki gelar sebagai perempuan terkaya di dunia sepanjang masa dengan perkiraan kekayaan bersih mencapai 16 triliun dolar AS atau setara Rp260 kuadriliun.
Jumlah ini melampaui gabungan kekayaan para orang terkaya di dunia saat ini, termasuk Musk, Bezos, Ambani, dan lainnya.
Sebagai perbandingan, kekayaan bersih Musk mencapai 229 miliar dolar AS atau setara Rp3.730 triliun, kekayaan Bezos sebesar 174 miliar dolar AS setara Rp2.834 triliun, dan Ambani sebesar 106,2 miliar dolar AS setara Rp1.730 triliun.
Sejarawan menggambarkan Permaisuri Wu sebagai penguasa cerdik dan kuat yang menggunakan berbagai strategi untuk mempertahankan dominasinya. Beberapa catatan menunjukkan bahwa dia bahkan menyingkirkan anak-anaknya sendiri untuk mengamankan posisinya.
Pemerintahannya, yang berlangsung sekitar 15 tahun, memperluas kekaisaran China secara signifikan ke wilayah Asia Tengah.
Perekonomian China saat itu berkembang pesat di bawah kepemimpinannya, dengan pertumbuhan substansial dalam perdagangan teh dan sutra. Ledakan ekonomi selama pemerintahannya terdokumentasi dengan baik dan menggarisbawahi dampaknya terhadap kemakmuran China.
Bahkan, ekonomi China saat dipimpin Permaisuri Wu menyumbang sekitar 23 persen dari PDB global.
Menurut laporan SCMP, Wu Zetian lahir di Provinsi Shanxi pada tahun 624 Masehi dan ayahnya adalah seorang pedagang kayu yang kaya.
Pemerintahan Permaisuri Wu disebut sebagai salah satu pemerintahan yang penting secara historis. Dia mengubah masyarakat China dari yang didominasi oleh pejabat militer menjadi masyarakat yang dikendalikan oleh elit terpelajar.
Pemerintahannya makmur dan kekayaan China, yang dikuasainya, tumbuh secara signifikan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta