NEW DELHI, iNewsProbolinggo.id - Seorang pria di India berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam lift rumah sakit selama 42 jam atau dua hari. Pria yang bernama Ravindran Nair (59) dari Negara Bagian Kerala itu tidak makan dan minum selama berada di dalam lift.
Menurut BBC, Kamis (18/7/2024), Nair berniat menemui seorang dokter pada Sabtu (13/7/2024) sore di RS Government Medical College. Dia naik lift menuju lantai tempat dokter tersebut berpraktek.
Nair telah menjalani pemeriksaan rutin selama beberapa bulan terakhir terkait sakit punggungnya yang disebabkan oleh terjatuh di kamar mandi.
Namun, lift yang digunakannya tiba-tiba berhenti, membuatnya terjebak hingga Senin (15/7/2024) pagi. Dia ditemukan oleh operator lift dalam keadaan lemas dan segera dibawa ke IGD. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dia mengalami dehidrasi.
Keluarganya awalnya tidak curiga karena Nair pergi ke rumah sakit sekaligus izin tidak masuk kerja. Namun, hingga Minggu sore Nair belum juga pulang, sehingga mereka melaporkan kejadian tersebut ke polisi untuk mencari bantuan. Insiden ini viral di India dan menyebabkan tiga teknisi lift dipecat.
Pejabat Government Medical College di Thiruvananthapuram serta Menteri Kesehatan Kerala telah meminta maaf kepada Nair.
“Saat Sabtu lalu, saya dan istri menemui dokter untuk pemeriksaan punggung saya yang sakit setelah perjalanan baru-baru ini,” kata Nair kepada BBC.
Dokter meminta hasil tes darah, namun Nair meninggalkannya di rumah. Dia pun pulang untuk mengambil hasil tes darah lalu kembali lagi ke rumah sakit. Biasanya, saat berkunjung ke rumah sakit, dia menggunakan lift karyawan karena istrinya, Sreelekha CP, bekerja di rumah sakit tersebut.
Namun kali ini, dia menggunakan lift lain yang diperuntukkan bagi pasien dan pengunjung menuju lantai dua.
“Saat itu baru lewat tengah hari. Tidak ada orang lain di dalam lift dan lampunya menyala, jadi saya pikir tidak ada yang salah,” ujarnya.
Dia menekan tombol dan lift mulai naik. Namun, saat mendekati lantai dua, lift bergerak dengan bunyi keras dan berhenti di antara lantai satu dan dua.
Nair segera menghubungi nomor darurat di lift, tetapi tidak ada jawaban. Dia juga mencoba menelepon istrinya dan orang lain, tetapi gagal tersambung.
“Saya mulai panik dan menggedor pintu lift untuk menarik perhatian. Saat itulah ponsel saya jatuh dan rusak. Saya berteriak minta tolong sambil mencoba membuka pintu dengan tangan. Kini di dalam lift gelap, tapi untungnya masih ada cukup udara untuk bernapas,” ujarnya.
Suatu ketika, dia teringat harus meminum beberapa pil untuk menjaga tekanan darahnya tetap terkendali.
“Saya memegang pil-pil itu, tapi tidak bisa menelannya karena tidak ada air dan mulut saya kering karena berteriak minta tolong. Saya mulai khawatir apakah saya akan mati di dalam lift. Saya memikirkan istri, anak-anak, serta orang tua dan leluhur saya,” tambahnya.
Bantuan datang pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat ketika seorang operator membuka pintu lift. Petugas meminta Nair untuk melompat keluar.
Sejak kejadian tersebut, rumah sakit memasang peringatan agar pengunjung tidak menggunakan lift selama perbaikan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta