PROBOLINGGO, iNews.id – Kelangkaan minyak goreng diduga akibat menurunnya pasokan minyak goreng ke Kabupaten Probolinggo. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, akan terus melakukan terobosan guna mengatasi kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi.
Moh. Natsir, Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo menyebut, pasokan minyak goreng curah dari pabrikan mengalami penurunan. “Biasanya pada kondisi normal itu dua tangki per hari, tetapi saat ini hanya satu tangki per hari dengan waktu penyaluran tujuh hari dalam seminggu,” katanya.
Menurut Natsir, pengurangan pasokan pengiriman ini berdampak dengan semakin langkanya minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional. Selain itu pihaknya mengaku juga sudah melakukan lobi-lobi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur agar Kabupaten Probolinggo bisa mendapatkan tambahan pasokan minyak goreng curah.
Lebih lanjut Natsir menegaskan pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan medium RP 13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
“Apabila diketahui ada yang menjual di atas itu akan dikenai sanksi administrasi dan bisa jadi ditutup usahanya. Hanya saja untuk saat ini kita fokus menyelesaikan minyak goreng curah di pasar tradisional karena menyangkut kebutuhan masyarakat banyak,” tegasnya.
Pihaknya akan langsung memesan ke pabrik untuk bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng di masyarakat.
“Rencananya kita akan menambah kuota pemesanan ke pabrik atau agennya dikoneksikan ke pabriknya. Hanya saja konsekuensinya harus bayar chas. Namun kita masih mencari mekanisme bagaimana tangki minyak goreng curah datang ke pasar tradisional dan langsung habis,” ungkapnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin