Geram, Warga Hajar Guru Ngaji Yang Hamili Santrinya

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Guru ngaji berinisial SN (50) yang diduga menghamili santrinya sendiri hingga hamil 3 bulan babak belur dihajar massa. Pelaku dihakimi massa pada Jum'at (16/2/2024) malam, beberapa jam setela korban melapor ke Polres Probolinggo.

Diketahui, terduga pelaku ditengarai tengah berulang kali menyetubuhi santrinya berinisial HM (18), sejak HM duduk di bangku SMP hingga SMA. Perbuatan itu membuat HM hamil tiga bulan dan langsung melapor ke Polres Probolinggo.

Baca Juga

Dinyatakan P21, Kasus Guru Ngaji Yang Hamili Santrinya Bakal Segera Disidangkan

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa main hakim sendiri itu bermula ketika warga sudah mendengar bahwa guru ngaji tersebut sudah menghamili santrinya. Karena itu warga tidak terima dan langsung mendatangi rumah terduga pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Kraksaan Ipda Djwantoro Setyowadi mengatakan, setelah mendapat informasi tentang laporan tersebut, pihaknya segera melakukan pengecekan di sekitar lokasi rumah korban dan terduga pelaku.

Dan benar saja, setelah dilakukan pengecekan, ternyata rumah pelaku sudah dikerumuni sejumlah orang yang siap memukuli pelaku. 

Baca Juga

Tinggal Proses Administrasi, Kasus Guru Ngaji Yang Hamili Santrinya di Probolinggo Bakal Tahap Dua

"Beruntung, saat saya sampai di TKP, sudah banyak warga yang memukuli saudara SN," katanya, Sabtu (17/2/2024)

Setyo dengan sigap melerai massa dan membawa pelaku ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan untuk menjalani perawatan. Sementara pihak kepolisian terus mendalami kasus tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, Seorang siswi yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) mendatangi Polres Probolinggo, pada Jum'at (16/2/2024) siang. Kedatangannya itu guna melaporkan guru ngajinya yang telah tega menghamilinya.   

Baca Juga

Polres Probolinggo Limpahkan Berkas Perkara Guru Ngaji Yang Hamili Santrinya ke Kejaksaan

Siswi berinisial HM, (18) warga Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu datang bersama orang tua dan keluarga itu langsung ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo.

Editor : Ahmad Hilmiddin