Sementara itu, Endrip Wahyutama, Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), mengatakan bahwa lonjakan jumlah wisatawan Gunung Bromo terjadi pada hari Minggu dan Senin.
Tidak hanya di jalur Jemplang, Kabupaten Malang, yang mengalami penumpukan kendaraan, tetapi juga jalur lain seperti jalur Tosari, Kabupaten Pasuruan, jalur Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo, dan Jalur Ranupane, Kabupaten Lumajang mengalami kejadian serupa.
"Kita mengalami kepadatan sejak 2 hari ini, kepadatan terjadi di seluruh jalur. Tapi kepadatan ini masih terkendali," ujar Endrip.
Endrip menjelaskan bahwa pembatasan 3.500 wisatawan per hari masih diberlakukan. Ini dilakukan untuk menyesuaikan daya tampung di Gunung Bromo serta mengurangi risiko di kawasan konservasi Gunung Bromo.
Menurutnya, jumlah wisatawan tersebut merupakan kuota maksimal yang dialokasikan oleh pengelola. Bahkan, beberapa wisatawan ditolak karena penerapan kuota.
Jumlah wisatawan yang tercatat mencapai 3.500 orang telah tiba di Gunung Bromo pada hari Senin, termasuk lima wisatawan asing. Hal ini sudah memenuhi kuota yang telah ditetapkan.
Meskipun Gunung Bromo masih berstatus Level II atau waspada, beberapa wilayah masih dapat dikunjungi, kecuali dalam radius 1 kilometer dari kawah Gunung Bromo. Beberapa wilayah yang tetap dapat dikunjungi antara lain B29, Pasir Berbisik, Bukit Cinta, Widodaren, hingga Bukit Teletubbies.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta