PASAMAN, iNews.id - Tindakan bully atau penganiayaan siswa SMAN 3 Sumatera Barat (Sumbar) di Kabupaten Pasaman mencuat setelah orang tua melaporkan ke polisi.
Korban bahkan mengalami luka lebam di seluruh tubuhnya. Ayah korban yang bernama Ikmal Siregar menunjukkan surat laporan polisi dan foto kondisi korban setelah mengalami perundungan.
Ikmal menyatakan bahwa anaknya mengalami luka lebam di lengan, punggung, kaki, dan rahang. Anaknya bahkan traumatik untuk kembali bersekolah di SMAN 3 Sumbar.
Ikmal mengonfirmasi bahwa dia telah melaporkan pelaku penganiayaan dan perundungan ini ke Polres Pasaman. Untuk mengatasi trauma anaknya, keluarga korban telah memindahkan anak mereka ke SMAN 1 Panti agar dapat melanjutkan pendidikan.
"Ikmal mengungkapkan, anak saya dianiaya sekitar tanggal 13 September dari jam 11.00 malam sampai jam 01.00 dini hari, dan yang menganiayanya itu adalah dua orang," ujar Ikmal pada Rabu (1/11/2023).
"Ikmal menambahkan, menurut anak saya, dia dianiaya karena diperintahkan oleh kakak kelasnya. Jadi, ketika kami melihat tubuh anak kami yang memar dan sakit, kami merasa sangat marah dan segera melaporkannya ke Polres Pasaman," lanjutnya.
Ikmal juga mengaku bahwa pihak sekolah dan orang tua salah satu pelaku telah datang ke rumahnya dan mencoba untuk menyelesaikan kasus ini secara damai.
Namun, Kepala SMAN 3 Sumbar, Firdaus, membantah dugaan perundungan dan penganiayaan di asrama sekolahnya. Firdaus menjelaskan bahwa peristiwa tersebut hanya merupakan perkelahian biasa antara sesama pelajar yang dipicu oleh kesalahpahaman komunikasi yang kurang baik antara siswa.
"Firdaus juga menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi hanyalah perkelahian biasa antara dua siswa yang sebaya dan telah didamaikan pada malam itu juga. Dia juga mencatat bahwa kondisi korban tampak baik-baik saja," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta