BERLIN, iNewsProbolinggo.id - Hari ke-5 perang Hamas Vs Israel, pemerintah Jerman memberikan izin kepada Israel untuk menggunakan dua pesawat tak berawak atau drone tempur Heron TP dalam serangan yang keras di Jalur Gaza, seperti yang dilaporkan oleh Spiegel dan Reuters dengan mengutip sumber-sumber di bidang pertahanan.
Sebelumnya, Jerman telah menyewa lima pesawat tak berawak dari produsen senjata Israel, IAI, dan dua di antaranya digunakan untuk melatih pilot pesawat tak berawak Jerman di Israel. Namun, setelah serangan yang dilakukan oleh Hamas, pemerintah Berlin memutuskan untuk memulangkan operatornya, sementara Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, kabarnya telah menyetujui permintaan Israel untuk menyimpan dan menggunakan pesawat tak berawak tersebut.
Di sisi lain, Arab Saudi telah melakukan upaya berkelanjutan untuk menghentikan eskalasi kekerasan di Gaza, seperti yang diungkapkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman melalui panggilan telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Putra Mahkota Saudi menyatakan dukungan yang kuat terhadap perjuangan Palestina dan upaya mencapai perdamaian yang adil.
"Riyadh mengutuk segala bentuk penargetan warga sipil dan penghilangan nyawa orang yang tidak bersalah, sambil menekankan pentingnya mematuhi prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional dan menghentikan serangan di Jalur Gaza," seperti yang dikutip dalam pernyataan pemerintah Arab Saudi yang dilaporkan oleh kantor berita SPA.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan bagi warga Amerika agar "mempertimbangkan kembali perjalanan" ke Israel. Dalam nasihat perjalanan terbarunya, AS menekankan bahwa "setiap individu harus mengikuti instruksi dari pejabat keamanan dan harus siap untuk situasi darurat."
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan, "Hukum kemanusiaan internasional harus dihormati dan ditegakkan, dan warga sipil harus dilindungi setiap saat dalam konflik Israel-Palestina yang berkecamuk."
Dia juga mengulangi seruannya untuk "segera membebaskan semua sandera yang ditahan di Gaza." Badan Pengungsi Palestina PBB sedang mencari dana sebesar USD104 juta "untuk mendukung respons kemanusiaan lintas sektor di Gaza."
"Dana yang diminta akan mencakup kebutuhan mendesak seperti makanan, non-makanan, layanan kesehatan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi lebih dari 250.000 orang yang mencari perlindungan di pusat-pusat pengungsian UNRWA di seluruh Jalur Gaza yang rusak, serta bagi 250.000 pengungsi Palestina lainnya di komunitas tersebut," seperti yang dijelaskan oleh badan tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta