TELAVIV, iNewsProbolinggo.id - Mengenal Iron Dome sebuah sistem pertahanan rudal yang dibuat oleh Israel untuk melindungi dari serangan rudal. Sistem ini didesain untuk mendeteksi dan menghancurkan rudal balistik dan proyektil artileri yang ditembakkan dari jarak 4 hingga 70 kilometer.
Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, pada akhir tahun 2000-an. IDF (Israeli Defense Forces) pertama kali menggunakan sistem ini pada tahun 2011 untuk melawan serangan roket yang diluncurkan oleh militan Palestina.
Komponen utama dari baterai Iron Dome termasuk beberapa unit peluncur yang masing-masing dilengkapi dengan 20 rudal pencegat, unit radar, dan unit kontrol. Salah satu fitur unik dari Iron Dome adalah kemampuannya untuk mengevaluasi ancaman yang masuk dan mengabaikan rudal serta roket yang diperkirakan akan mendarat di area yang tidak berbahaya, sehingga menghemat amunisi.
Sejarawan militer Rusia dan Direktur Museum Pasukan Pertahanan Udara Yuri Knutov pun mengkritik kinerja badan intelijen Israel karena militan Hamas berhasil secara rahasia mempersiapkan ribuan roket untuk serangan tersebut.
Selain itu, dia juga mencatat bahwa militan Hamas menggunakan taktik operasi khusus, seperti paralayang dan pendaratan amfibi, untuk menghindari pasukan Israel dan menyerbu pangkalan militer Israel.
Melansir Sputnik, Knutov juga mencatat bahwa tank tempur utama Israel, Merkava, yang dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif Trophy dan perlindungan dinamis, berhasil dinonaktifkan oleh militan Palestina yang menggunakan senjata anti-tank yang kuno.
Tank pertama dihancurkan dengan peluncur granat RPG-7 yang sudah tua dan dilengkapi dengan muatan berbentuk topi yang mampu menembus pelindung bagian depan tank. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem perlindungan yang dibanggakan tidak berhasil melindungi tank dari kerusakan.
Dengan demikian, Knutov menyimpulkan bahwa kinerja sistem pertahanan Israel, termasuk Iron Dome dan sistem perlindungan tank Merkava, tidak sebaik yang diiklankan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta