"GBS ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang sebagaian sistem saraf. Akibatnya, bisa sebabkan saraf meradang, dan bisa membawa kelumpuhan otot lemah jika tidak segera dirawat," papar dokter.
Lantaran penyakit langka itu menyerang otak dan saraf, sehingga menyebabkan kelumpuhan pada beberapa anggota tubuh lain. Alhasil, pramugari cantik itu pun kritis dan koma selama sebulan penuh.
"Virus itu menyerang tulang belakang dan otak. Otak dan saraf jadi lemah, sampai tak bisa melakukan apapun seperti layaknya orang normal, mulai dari berjlan, duduk, bahkan makan dan minum," lanjut dokter.
Mendengar hal tersebut, keluarga berusaha keras untuk menyembuhkan Puteri sang pramugari cantik. Mereka bahkan rela mengeluarkan 30 ribu ringgit atau Rp98 juta untuk biaya beli obat antibiotik yang memang sangat mahal.
Tiba-tiba keajaiban datang. Pramugari cantik itu akhirnya terbangun setelah 30 hari koma. Keluarga sontak berderai air mata terharu.
Namun meski sudah sadar dari koma, ternyata Puteri snag pramugari cantik hanya bisa menggerakkan matanya saja. Semnetera tangan, kaki tidak bisa bergerak.
Saat menceritakan kembali peristiwa itu, Puteri sang pramugari cantik itu pun tak kuasa menahan tangisannya. "Setelah sadarkan diri, saya cuma bisa gerakkan mata," ucapnya.
Lantaran ingin segera sembuh begitu menggebu, Puteri kemudian mengikuti fisioterapi agar bisa berjalan kembali.
Editor : Hikmatul Uyun