Pemkot Probolinggo Dapat Laporan Banyak Gas Melon atau LPG, Masuk Resto dan Home industri

PROBOLINGGO, InewsProbolinggo.id - Kelangkaan Gas Melon atau LPG 3 Kilogram yang kini dirasakan masyarakat Kota Probolinggo, akhirnya direspon Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, pada Jum'at (28/07/2023).

Analisis Kebijakan Bagian Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Probolinggo, Ellyas Yuda mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para agen LPG di Kota Probolinggo, terkait kabar kelangkaan Gas Melon atau LPG 3 kilogram.

Baca Juga

Gubernur Jatim Tinjau Pangkalan dan Agen LPG di Probolinggo, Ini Hasilnya !

"Kita langsung ke salah satu agen, dan setelah dicek langsung, stok elpiji dari Pertamina dan distribusinya ke pangkalan masih normal,"ujar Ellyas.

Hanya saja, sebut Ellyas, yang jadi masalah adalah permintaan barang yang mengalami peningkatan. Itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya soal pendistribusian dari pangkalan ke konsumen, apa sudah tepat sasaran atau belum. 

Maka dari itu, pihaknya masih berencana akan melakukan Sidak langsung ke pangkalan yang ada di Kota Probolinggo. Di mana jumlahnya, kurang lebih ada 152 pangkalan.

Baca Juga

Satgas LPG Sebut Pangkalan Liar, Diduga Jadi Salah Satu Faktor Kelangkaan Gas Melon di Probolinggo

"Kita menganalisa masalah kelangkaan ini, dalam artian pendistribusian LPG tepat sasaran apa belum. Karena laporan secara lisan, banyak LPG yang masuk restoran dan home industri. Bahkan satu tempat bisa dikirim satu Tosa LPG 3 kilogram, itu masih laporan lisan belum kita kroscek kebenarannya," terangnya.

Ellyas Yuda menambahkan, aturan baru untuk mendapatkan LPG 3 kilogram bersubsidi masih tahap sosialisasi, di mana nantinya untuk bisa membeli LPG 3 kilogram akan menggunakan no nik KTP.

No NIK itu, terhubung kesebuah aplikasi dan secara otomatis mengecek apakah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau tidak.

Baca Juga

Pertamina Sebut Kelangkaan Gas Melon atau LPG 3 Kilogram, Karena Peningkatan Konsumsi

"Bahkan untuk mendapatkan LPG itu, nantinya langsung dari pangkalan. Jadi toko nggak bisa menjual sembarangan, langsung ke pangkalan yang mempunyai ijin resmi, itu masih wacana kedepannya dan sudah mulai disosialisasikan hingga tahun 2024 nanti," imbuhnya.

Sementara Kasatpol PP, Pujo Agung Satrio, saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, pihaknya belum ada perintah dan undangan koordinasi terkait kelangkaan LPG 3 kilogram.

" Coba ke DKUPP dulu, kita support dan standby," singkatnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin