PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Dalam rangka mendukung Pemerintah Republik Indonesia untuk mempercepat pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten Probolinggo mewisuda 720 ibu-ibu yang dinyatakan lulus Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Acara wisuda tersebut, digelar bersama dengan acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), pada Senin (24/7/2023) Di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan.
Selain acara wisuda, Pemkab juga mengadakan kegiatan pameran sejumlah produk makanan sehat, pameran pelayanan KB, dan pameran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko mengatakan, kalau gelaran wisuda SOTH untuk menghargai, dan memberikan motivasi kepada seluruh peserta yang nantinya dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat. Khususnya, kepada orang terdekat.
"Nanti akhirnya keluarga di Probolinggo bebas dari stunting, narkoba dan lain-lainnya," terangnya.
Diketahui, pada acara tersebut Pemkab mendapat penghargaan terkait penurunan stunting, dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI).
"Penghargaan itu merupakan bentuk motivasi, dengan harapan Probolinggo terus menekan angka stunting dan juga dapat mensejahterakan masyarakat," paparnya.
Sementara Sekretaris Utama BKKBN Drs. Tavip Agus Rayanto mengatakan, jumlah 720 wisuda SOTH merupakan jumlah yang besar selama dirinya datang ke daerah di Indonesia. Hal itu sesuai dengan tujuan SOTH, yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dengan banyaknya jumlah peserta SOTH, membuktikan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengikuti SOTH luar biasa. Mereka bisa datang dan meninggalkan pekerjaan rumah, untuk saling berinteraksi dan saling menukar pengalaman.
"Makanya yang produktif ini, jangan sampai jadi beban. Harus diberikan edukasi tentang keluarga, dan tentang fungsi keluarga, seperti ekonomi, sosial budaya dan agama," ucapnya.
Tavip menjelaskan, kalau pihaknya sudah melakukan kampanye perubahan perilaku sehat, seperti halnya mengedukasi masyarakat untuk makan telur setiap hari. Guna memberikan makanan tambahan, agar masyarakat sehat.
Hal itu dilakukan, karena progam makanan tambahan yang diberikan pemerintah, itu turunnya terlambat. Sehingga diperlukan trobosan pola hidup sehat, tanpa menunggu progam tersebut.
"Agar dapat mencegah anak stunting, hal itu dilakukan secara terus menerus selama 6 bulan. Tadi itu (makan telur, red) seremonial untuk mengenalkan," jelasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin