PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pondok Pesantren Nurud Da'wah Desa Sokaan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo menggelar Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren ke-27, serta wisuda puluhan santri kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), Minggu (18/6/2023) malam.
Puluhan santri mengikuti prosesi wisuda dengan khidmat, dan tangis haru dipancarkan oleh para santri yang telah diwisuda, serta wali santri yang hadir di acara tersebut.
Tak hanya itu, dalam rangkaian acara tersebut Pondok Pesantren Nurud Da'wah menggelar puluhan lomba, diantaranya ; lomba akademik berupa cerdas cermat, pidato, puisi serta lomba hiburan berupa lari maraton serta panjat pohon pisang.
Antusias Santri dalam mengikuti rangkaian acara tersebut, menambah kemeriahan Harlah Pondok Pesantren Nurud Da'wah yang dilaksanakan setiap tahun tersebut. Ratusan hadiah dan tropi disiapkan untuk santri juara, yang mengikuti lomba - lomba tersebut.
Pondok Pesantren Nurud Da'wah memiliki pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang sudah berdiri sejak tahun 1996, dan pada tahun 2000 berdirilah Madrasah Aliyah (MA) yang didirikan oleh KH. Syifaulah dan saat ini dilanjut kepemimpinannya oleh KH. Syaiful Bahri Syifa'.
KH. Syaiful Bahri menceritakan sejak berdirinya sekolah Madrasah Aliyah (MA) pada tahun 2000, siswa yang bersekolah mulai bermukim sehingga dibangunlah asrama - asrama bagi santri putra dan putri.
"Alhamdulillah saat ini santri yang menetap di Pondok ada 50 santri putra dan 75 santri putri", ungkapnya.
Ia menjelaskan, bukan masalah banyak dan sedikitnya santri yang mondok disana, tetapi bagaimana pelayanan yang diberikan kepada para santri agar lebih maksimal, sebagai amal untuk akhirat nanti.
"Sehingga misi harlah ini, agar para santri bisa bermanfaat bagi orang lain. Tentunya dengan dibekali ilmu pengetahuan, tidak hanya sampai di Aliyah ini, mereka harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi", jelas KH. Syaiful.
Ia terus memberikan pelayanan kepada para santri, yang sudah diwisuda dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, dengan mencarikan jalan berupa bantuan - bantuan berupa beasiswa bagi santri yang tidak mampu.
"Sehingga anak bisa terus belajar ke perguruan tinggi, meskipun tidak mempunyai biaya dengan cara dibiayai oleh negara sesuai dengan program Pak Jokowi", pungkasnya.
Kegiatan Houl Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurud Da'wah, menghadirkan dua penceramah diantaranya ; KH. Hasan Ahsan Malik dari Ponpes Zainul Hasan Genggong dan KH. Tauhidullah Badri, dari Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan.
Dalam kesempatan tersebut KH. Hasan Ahsan Malik, atau yang lebih akrab dipanggil Nun Alex tersebut, berpesan kepada santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Nurud Da'wah, Desa Sokaan, Kecamatan Krejengan. Yakni, ada tiga yang harus dipegang oleh para santri dan para penimba ilmu.
"Yang pertama, kalau ilmu itu tetap terpancang dalam hati. Caranya harus selalu bermudakaroh, yakni selalu dibuka, selalu diingat, selalu dikaji dan selalu belajar itu kalau ilmu ingin selalu terpancang dalam hati", ungkapnya.
Kedua yakni saat ilmu yang kita miliki ingin manfaat maka, dengan pengabdian ilmu akan bermanfaat, bermanfaat bagi kita dan bermanfaat bagi orang lain dengan cara mengabdi.
"Baik dengan cara, kalau sudah keluar nantinya pengabdian itu bisa ditunjukkan atau diterapkan kepada masyarakat dengan cara memberi dan menebarkan manfaat bagi sekitar kita", tandas Nun Alex.
Yang ketiga, dari ilmu yang dimiliki dan manfaat ilmu yang kita rasakan, tidak lengkap jika ilmu itu tidak barokah. Sedangkan barokah itu, didapat dengan cara keridhoan seorang guru yang telah mendidik kita selama ini.
"Maka manfaat atau keberkahan ilmu itu tergantung dari ridho dan doa dari guru tentunya juga doa dari orang tua", ucapnya.
Ia berharap, santri - santri Nurud Da'wah bisa menjadi generasi bangsa, di masa depan untuk memberikan pencerahan kebaikan bagi umat Nabi Muhammad ditengah - tengah degradasi moral.
Editor : Ahmad Hilmiddin