“Jadi ada hitungan memasuki bulan suci. Jika dalam masa hitungan bulan suci menjelang Kasada itu, ada orang meninggal di desa yang bersangkutan, maka desa tersebut tidak bisa membuat ongkek atau mempersembahkan rasa syukurnya,” jelas Sarwo.
Jadi menjelang Yadnya Kasada, desa harus dipastikan bersih dan suci. Artinya tidak ada warga yang meninggal. Tahun ini, di Wonotoro tidak ada warga yang meninggal.
Sejumlah desa lain di Kecamatan Sukpaura, ada yang membuat ataupun tidak membuat ongkek. Desa Ngadas dan Ngadirejo, tahun ini tidak membuat ongkek. Lantaran ada warga desa yang meninggal selama kurun waktu suci yang ditentukan.
Proses pembuatan ongkek, terus dilestarikan oleh generasi muda. Agus Prasetyo, pemuda Desa Wonotoro mengaku bangga menjadi warga Tengger.
“Karena itu sebagai generasi muda, kami harus tahu dan paham. Seluk-beluk tradisi kami. Jadi tidak hanya tahu jika ada Kasada saja. Melainkan mempersiapkan segala sesuatunya pun harus kami pahami,” katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin