JAKARTA,iNewsprobolinggo.id - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, musisi atau musikus adalah orang yang mencipta, memimpin, atau menampilkan musik; pencipta atau pemain musik. Pengertian tersebut jugalah yang melekat dalam pemahaman masyarakat tentang musisi.
Seorang musikus juga seseorang yang menulis musik (Pencipta lagu/Penulis lagu), baik dirinya sendiri maupun diserahkan ke orang lain. Orang yang menulis musik disebut komponis. Biasanya bagian itu dihapus bila mereka juga memainkan atau menyanyikan musik yang ditulisnya, tetapi mereka tetaplah komponis karena mereka menulis musik.
Namun dibalik kehebatannya sebagai seorang musisi l, ada eberapa musisi Indonesia yang justru memiliki permintaan aneh yang harus dipenuhi oleh penyelenggara acara sebelum konser atau tampil di atas panggung. Permintaan tersebut bahkan menjadi salah satu syarat wajib yang sudah pasti harus bisa dipenuhi, jika berkeinginan untuk mengundang mereka.
Menariknya, tak cuma minta ruangan khusus, makanan atau dijemput dengan mobil tertentu. Beberapa diantara mereka juga meminta beberapa hal aneh mulai dari sopir hingga kekuatan panggung.
Berikut, musisi Indonesia yang punya permintaan aneh sebelum konser:
1. Superman Is Dead
Grup band beraliran punk rock dari Bali, Superman Is Dead, memiliki permintaan aneh jika mendapat tawaran manggung. Ridersnya ini berhubungan dengan driver yang akan mengantarkan mereka selama event tersebut berlangsung.
SID mengaku tidak memperbolehkan jika driver tersebut merupakan penggemar mereka. Hal tersebut dikarenakan mereka takut jika pengemudi tersebut hilang konsentrasi saat menyetir.
Selain itu, mereka juga meminta puluhan kaleng bir merek tertentu di backstage sebelum manggung.
2. D'Masiv
Grup band D'Masiv memiliki permintaan aneh yang berhubungan dengan sajian selama event manggung berlangsung. Grup yang digawangi oleh Rian ini meminta penyelenggara untuk menyiapkan minuman rasa jeruk dan susu dari merek tertentu.
Tak hanya itu, mereka juga meminta beberapa jenis buah-buahan sebanyak dua kilogram. Diantaranya apel, jeruk, dan pir.
Editor : Ahmad Hilmiddin