PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Anies Rasyid Baswedan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Rabu (26/10/2022) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB.
Anies mengawali kunjungan dengan bertemu Pengasuh Ponpes setempat, KH. Mutawakkil Alallah di kediamannya di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan.
Didampingi sejumlah sohibul bait, Anies melakukan pertemuan dengan KH Mutawakkil. Kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke makam KH. Mohammad Hasan, pendiri Ponpes Zainul Hasan Genggong.
Saat dimintai keterangan oleh awak media, Anis Rasyid Baswedan mengaku kalau kedatangannya ke Ponpes Zainul Hasan (Zaha) Genggong adalah yang pertama. Di mana ia ingin berziarah, ke makam pendiri Ponpea Zaha dan ledua untuk silaturahmi dengan pengasuhnya.
"Tidak ada tujuan khusus, saya hanya ingin berziarah dan silaturrahmi. Itu saja tujuan saya," terangnya pada awal media.
Saat ditanya mengenai apakah bakal ada persiapan, tentang pencalonan dirinya sebagai presiden. Anis menjawab kalau sampai saat ini, tidak ada persiapan khusus.
"Berjalan mengalir saja," paparnya.
Sementara Pengasuh Ponpes Zaha Genggong KH. Mutawakkil Alallah mengaku, kalau baru mendapat kabar bahwa Anis bakal datang berziarah ke makam KH. Moh Hasan sepuh.
Sebagai pengasuh, ia harus menyambut tamu dan menerima tamu layaknya perintah agama islam. Tak hanya tamu sesama muslim, non muslim saja yang hendak bertamu tetap diterima.
"(Anies, red) Minta doa restu agar selamat dunia akhirat. Tidak ada hubungannya dengan politik. Seperti yang kalian tahu, saya tidak pernah terlibat dalam urusan politik," akunya.
Kyai juga menjelaskan, kalau obrolannya dengan Anies hanya sebatas mengingat sesepuh mereka berdua. Apalagi dirinya tahu tentang Abdurahman Baswedan, dimana kekek Anis Baswedan merupakan pahlawan nasional.
Abdurahman memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan cara mengkoordinir orang arab yang ada di Indonesia. Lalu menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
"Artinya sejarah sesepuh hampir sama dengan kakek saya KH. Moh Hasan. Itu saja yang banyak dibicarakan tadi," katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin