SITUBONDO, iNews.id - Pemerintah Desa Olean, Kabupaten Situbondo, menggelar acara tahunan Festival Tajin Sorah, di malam 10 Muharram 1444 Hijriyah.
Acara yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan HUT RI ke-77 itu, di laksanakan di jalan raya depan kantor Desa Olean, sekitar pukul 18.00 WIB, Minggu 9 Agustus 2022 malam.
Ratusan warga tampak antusias, menghadiri acara Vestifal Tajin Sorah tersebut. Dalam kegiatan tersebut, warga saling bertukar aneka Sajian Tajiin (Bubur), di sepanjang jalan hingga sejauh satu kilometer.
Sekedar informasi, Tradisi Tajin Sorah sendiri muncul di kalangan masyarakat Situbondo, sejak zaman penjajahan Belanda. Pesatnya perkembangan islam di Situbondo, membuat warga selalu menyambut tahun baru islam dengan berbagi Tajin dari rumah ke rumah secara bergantian.
Masyarakat berkeyakinan dengan berbagi Tajin sorah di 10 Muharram, akan menghindarkan mereka dari cobaan dan musibah. Sebab, dalam sejarah islam sejumlah peristiwa penting yang pilu selalu terjadi pada 10 Muharram.
Sebelum prosesi makan bersama, tradisi diawali dengan pencucian keris pusaka sesepuh desa setempat. festival itupun sengaja digelar warga, untuk mentradisikan makan Tajin Sorah setiap bulan muharram.
Setelah doa bersama, barulah warga pun langsung beramai-ramai menyantap bubur khas Assyuro tersebut. Warga berharap, di Desa Olean kedepan lebih makmur dan terbebas dari mara bahaya apapun.
Kepala Desa Olean, Ansori mengatakan, sebelum acar dimulai, warga yang datang dari masing-masing dusun, sudah datang sejak sore hari. Mereka bergotong royong memasak Tajin atau bubur.
Kuali-kuali besar dengan tungku perapian tradisional pun, mereka gunakan untuk memasak dengan porsi besar bubur khas Situbondo tersebut.
“Mentradisikan budaya dan kuliner tradisional Tajin Sorah, karena setiap masuk Muharram warga Desa Olean selalu menyajikan Tajin Sorah,” ujar Ansori.
Membuat bubur atau Tajin Sorah, terang Ansori , memang tidak ada istimewanya, jika dibandingkan dengan bubur pada umumnya. Namun bubur atau biasa disebut Tajin Sorah itu, diberi aneka bumbu rempah-rempah seperti daun pandan untuk menghasilkan aroma dan citarasa gurih.
"Proses penyajianya pun tidak menggunakan peralatan modern, melainkan memakai daun pisang yang dibentuk sebagai piring bulat. Semua persiapan pembuatan bubur, merupakan upaya warga menyambut Festival Tajin Sorah di malam 10 muharam," jelas Ansor.
Pantauan iNews.id di lokasi, hiasan obor menjadi pembuka festival. Tajin yang telah dimasak lalu dibungkus satu persatu, untuk disajikan kepada ratusan warga yang hadir.
Bubur yang terbuat dari beras tersebut diberi aneka toping mulai tempe goreng, telur iris, bawang goreng lalu disiram dengan kuah kental olahan ikan laut, ayam dan daging sapi.
Acara yang di hadiri oleh Muspika, komunitas semiman Situbondo beserta kepala desa tersebut, berjalan dengan khidmat dan lancar.
Editor : Ahmad Hilmiddin