Masih menurut Puriyono, lokasi kejadian musibah yang berada di dataran tinggi dan sulit untuk dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran, menyebabkan pemadaman api memakan waktu cukup panjang, karena warga bersama petugas hanya memadamkan api dengan alat seadanya. Dirinya menyebut, pada pukul 21.00 Wib api yang melalap bangunan berukuran 5 x 9 meter itu baru benar-benar bisa dijinakkan.
“Korban jiwa tidak ada, tetapi rumah mengalami rusak parah. Kerugian sementara ditaksir 10 juta rupiah. Kalau dugaan sementara itu dari pembakaran kemenyan merembet ke kasur terus merembet ke dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu,” imbuhnya.
Untuk sementara waktu korban yang hidup sebatangkara itu harus menumpang di rumah saudaranya. Belum diketahui, apakah rumah korban akan direnovasi kembali oleh pihak terkait. Namun untuk kebutuhan makan, korban mendapatkan bantuan mie instan dan sembako lainnya dari pemerintah setempat.
Editor : Ahmad Hilmiddin