JAKARTA, iNews.id - Penghasilan bocah Citayam Fashion Week (CFW) seperti Bonge, Kurma, Roy dan Jeje dari hasil endorse cukup mencengangkan. Sekali endorse mereka bisa meraup Rp400 ribu hingga Rp1 juta.
Di tengah boomingnya Citayam Fashion Week tentu sudah tak terhitung mereka diendorse oleh pihak-pihak tertentu maupun content creator. Belum lagi, bocah Citayam Fashion Week itu membuat konten sendiri kemudian diunggah di media sosialnya.
Aji Alfiyandi atau dikenal Roy yang videonya viral bersama Jeje mengaku penghasilan dari membuat konten sebesar Rp400 ribu hingga Rp1 juta. Penghasilannya yang melonjak diiringi followers media sosialnya yang bertambah banyak.
Ketenaran Roy diikuti Jeje yang menjelma menjadi ikon Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Jeje langsung melejit melalui TikTok, bahkan hasil konten ABG imut itu mencapai Rp1 juta sekali endorse.
Jeje
Bukan cuma endorse kini sekadar foto dengan Jeje di area Citayam Fashion Week dikenakan tarif Rp100 ribu.
Bocah Citayam Fashion Week lainnya, Bonge dan Kurma. Keduanya kerap diundang di sejumlah podcast dan acara di televisi. Video mereka yang viral telah ditonton sebanyak 70 juta pengguna TikTok.
Bonge mengaku berkat ketenarannya dapat memberikan uang kepada orang tuanya yang tinggal di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
“Bisa beli motor dari hasil bikin konten di Sudirman,” ujar Bonge di Citayam Fashion Week, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Bonge
Kurma mengaku banyak endorse sejak terkenal lewat Citayam Fashion Week. Dia pun harus dibantu seorang manajer untuk mengatur jadwalnya. "Banyak undangan dan endorse," kata Kurma di kawasan Dukuh Atas-Sudirman, Jakarta Pusat.
Untuk sekali endorse, dia menerima bayaran Rp1 juta. Kurma tidak menyangka awalnya hanya main dan kumpul bersama teman di kawasan Dukuh Atas-Sudirman malah berbuah rezeki.
Dia bahkan mendapat tawaran beasiswa dari beberapa lembaga pemerintahan seperti dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), namun Kurma masih terlihat bingung. "Mau beasiswa, tapi belum tahu mau lanjutin ke mana," tuturnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin