"Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban," kata Menag.
Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni. "Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah haji,"ujar dia.
"Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jamaah Indonesia adalah perempuan," katanya.
Terkait tenda di Mina, Menag menjelaskan bahwa penentuan lokasinya ditetapkan oleh Lajnatul Ulya Lil Hajj. Lembaga ini diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi.
Setelah ditetapkan, lalu dibuatkan peta lokasi, baru diserahkan ke Menteri Haji Arab Saudi untuk dibagikan kepada Syarikah selaku pelaksana masing-masing negara.
Ada enam Syarikah, yaitu: Syarikah Asia Tenggara, Syarikah Asia Selatan, Syarikah Afrika, Syarikah Arab, Syarikah Eropa, dan Syarikah Iran. Indonesia tergabung dalam Syarikah Asia Tenggara.
"Masing-masing Syarikah itulah yang mempersiapkan layanan kepada jamaah haji selama di Mina, termasuk juga saat di Arafah,"tutur Menag.
Editor : Ahmad Hilmiddin