Hari Pertama Sekolah Rakyat Probolinggo, Murid Senang Dapat Fasilitas Lengkap Tanpa Biaya

Raphel Azizah
Gubernur Khofifah saat menyapa murid Sekolah Rakyat (FOTO: Raphel/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Senin pagi (14/7/2025), semangat baru terasa di halaman Sekolah Rakyat (SR) Kota Probolinggo. Puluhan pelajar dari berbagai latar belakang tampak antusias mengikuti apel pembukaan tahun ajaran perdana di sekolah yang dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera ini.

Momen bersejarah tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang datang bersama jajaran Pemerintah Provinsi dan disambut langsung oleh Wali Kota serta Wakil Wali Kota Probolinggo. Kehadiran para pejabat ini menjadi sinyal kuat bahwa program pendidikan inklusif ini mendapat perhatian serius.

Empat kelas telah disiapkan di hari pertama: dua untuk jenjang SMP dan dua lainnya untuk SMA. Masing-masing kelas menampung 50 siswa. Meski seragam sekolah belum tersedia karena masih dalam proses distribusi, para siswa tetap bersemangat mengikuti kegiatan awal.

Yulia Nanda Kirana, salah satu siswi baru berusia 16 tahun dari Kelurahan Kademangan, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia sempat khawatir tak bisa melanjutkan pendidikan karena kondisi ekonomi keluarga.

“Senang sekali rasanya. Semua perlengkapan seperti tas, buku, sepatu sampai seragam disediakan tanpa biaya. Saya merasa sangat dihargai,” ujar Yulia.

Namun, di balik kebahagiaannya, Yulia mengaku ada tantangan emosional yang harus ia hadapi. Untuk mengikuti program ini, ia harus tinggal jauh dari keluarganya.

“Ini pertama kali saya jauh dari orang tua. Sedih, tapi saya percaya ini demi masa depan yang lebih baik,” tuturnya.

Kegiatan hari pertama belum masuk ke materi pelajaran. Para siswa hanya mengikuti apel, lalu menerima perlengkapan sekolah dan kebutuhan harian. Meski begitu, momen ini tetap menjadi pengalaman yang membekas bagi mereka.

Yulia menegaskan bahwa ia bangga menjadi bagian dari Sekolah Rakyat. Ia tak menganggap sekolah ini sebagai ‘tempat bagi yang tidak mampu’, melainkan sebagai wujud nyata perhatian pemerintah terhadap hak pendidikan.

“Justru saya merasa beruntung. Pemerintah memberi ruang bagi kami untuk punya masa depan yang lebih cerah,” katanya mantap.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pendirian Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata dari keseriusan pemerintah dalam memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan yang layak.

“Sekolah ini adalah jembatan keluar dari kemiskinan. Pemerintah hadir agar tidak ada anak yang tertinggal hanya karena alasan ekonomi,” tegasnya.

Khofifah juga menyampaikan bahwa penerimaan siswa akan dilakukan secara bertahap. Setelah rombongan belajar 1A, akan dibuka kelas 1B pada 19 Juli dan 1C pada bulan September mendatang, menyesuaikan jumlah pendaftar.

Sekolah Rakyat bukan sekadar ruang belajar, tapi sebuah awal dari perubahan besar. Melalui pendidikan yang merata dan tanpa biaya, Probolinggo mulai menata masa depan yang lebih setara bagi seluruh warganya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network