PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo bersama Komisi I melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga sekolah pada Kamis (12/6/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 berjalan maksimal dan tanpa hambatan.
Tiga sekolah yang dikunjungi yaitu SD Negeri 1 Tisnonegaran di Jalan Suroyo, SMP Negeri 9, dan SMP Negeri 5 yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto.
Dalam sidak ini, anggota dewan berdialog langsung dengan para kepala sekolah guna menggali berbagai kendala teknis maupun administratif terkait persiapan SPMB.
Salah satu hal yang mencuat dalam pertemuan tersebut adalah keluhan soal "titipan" murid di luar jalur resmi penerimaan.
SMPN 9: Tingkat Peminat Tinggi, Kuota Tetap
Kepala SMP Negeri 9, Qomarudin, menyampaikan bahwa secara umum tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan SPMB. Namun, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sekolahnya kerap menerima pendaftar melebihi kuota.
“Alhamdulillah selama ini tidak ada kendala. Justru kami sering menolak pendaftar karena kuota sudah terpenuhi. Banyak yang ingin masuk ke SMPN 9, tapi kami tetap mengikuti sistem yang ditetapkan Pemkot,” ujarnya.
Tahun ini, SMPN 9 akan menerima 288 siswa baru untuk kelas 7, yang akan dibagi ke dalam delapan rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 36 siswa — sama seperti tahun lalu.
SMPN 5: Rekomendasi dan Sosialisasi Token Jadi Sorotan
Di SMP Negeri 5, Kepala Sekolah Subaidah menyoroti maraknya permintaan masuk melalui surat rekomendasi atau "titipan", terutama di akhir masa pendaftaran.
“Sekolah kami cukup difavoritkan. Kadang ada yang datang membawa surat rekomendasi. Kami jelaskan bahwa tidak ada jalur seperti itu,” jelasnya.
Subaidah juga mengeluhkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai mekanisme pengambilan token. Ia berharap Pemkot lebih aktif menyosialisasikan bahwa token bisa diambil di sekolah mana saja, tidak hanya di sekolah tujuan.
“Banyak yang ambil token di sini karena mereka daftar ke SMPN 5. Padahal bisa diambil di sekolah terdekat. Ini membuat kami kewalahan,” tambahnya.
DPRD Dorong Peningkatan Fasilitas dan Inklusi
Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Isah Junaidah, menekankan pentingnya peningkatan fasilitas sekolah, terutama dengan bertambahnya jumlah siswa per rombel.
“Sekolah harus siap dengan segala fasilitas penunjangnya, termasuk tenaga pendidik. Untuk anak-anak disabilitas juga perlu perhatian khusus, termasuk koordinasi antara sekolah dan orang tua,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD, Santi Wilujeng, menyatakan sidak ini penting untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan. Ia mengapresiasi kesiapan sekolah yang dikunjungi.
“Alhamdulillah semua sekolah yang kami kunjungi hari ini sudah melakukan persiapan dengan baik. Saya harap SPMB tahun ini bisa berjalan lancar, transparan, dan merata,” ungkapnya.
Santi juga mengingatkan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja.
“Yang penting adalah niat. Insya Allah dengan sistem zonasi dan domisili yang ada, murid dapat disaring sesuai mekanisme. Jangan patah semangat jika tidak diterima di sekolah yang diinginkan. Pemerintah sudah menyiapkan sarana belajar agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi berkualitas,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait