30 Mantan Kades Ngadu ke DPRD Bojonegoro, Ngaku Jatuh Miskin, Minta Pemkab Beri Tali Asih Rp100 Juta
BOJONEGORO, iNewsProbolinggo.id - Puluhan mantan kepala desa (kades) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku kini mengalami kemiskinan. Mereka bersama-sama meminta tali asih purna tugas kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
Tuntutan ini disampaikan oleh para mantan kades kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro. Mereka mengusulkan tali asih berupa uang sebesar Rp100 juta karena pernah menjabat sebagai pemimpin di tingkat desa.
DPRD Bojonegoro kemudian mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) di Ruang Badan Anggaran (Banggar) dengan mengundang sejumlah pihak terkait untuk menampung aspirasi para mantan kades tersebut.
Dalam rapat tersebut, para kades bertemu dengan Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro Mitroatin, Wakil Ketua Komisi B Sigit Kushariyanto, Wakil Ketua Komisi A Sudiyono, Inspektur Teguh Prihandono, dan Kepala DPMD Mahmudin.
Sekitar 30 orang perwakilan mantan kades dari Ikatan Mantan Kepala Desa (IMKD) serta Komunitas Purna Bakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompakdesi) hadir dalam hearing tersebut.
Rusmijan, mantan Kades Blongsong, mengungkapkan bahwa mereka datang ke lembaga legislatif untuk menyampaikan keinginan agar seluruh mantan kades di Bojonegoro mendapatkan dana tali asih.
"IMKD dan Kompakdesi bersatu dalam hal ini, karena ini adalah kepentingan mantan kades, bukan hanya kepentingan IMKD atau Kompakdesi," ujarnya, Kamis (15/8/24).
Dengan adanya dana tali asih, diharapkan dapat memberdayakan para mantan kades. Dari 794 mantan kades yang sudah teridentifikasi, mayoritas mengalami kemiskinan, terutama mantan kades incumbent yang mencalonkan kembali tetapi kalah.
"Saya sendiri adalah ASN yang sempat mencalonkan sebagai kades satu periode, lalu mencalonkan lagi hingga lima kali dan kalah, sehingga banyak biaya yang dikeluarkan," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait