PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Saffron adalah rempah termahal di dunia yang berasal dari bunga Crocus sativus. Bunga ini hanya mekar selama enam minggu setiap tahunnya, yaitu dari akhir September hingga awal Desember. Saffron memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai pewarna makanan, bumbu masakan, dan obat tradisional.
Di Indonesia, saffron belum banyak dibudidayakan. Namun, ada beberapa daerah yang mulai mengembangkan budidaya saffron, salah satunya adalah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Jember merupakan daerah penghasil saffron terbesar di Indonesia, dengan luas budidaya sekitar 5 hektar.
Selain Jember, beberapa daerah lain di Indonesia yang mulai mengembangkan budidaya saffron antara lain:
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Kabupaten Malang, Jawa Timur
Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Kabupaten Nusa Tenggara Barat
Budidaya saffron di Indonesia masih tergolong baru, sehingga masih banyak tantangan yang dihadapi, antara lain:
Ketersediaan bibit yang berkualitas
Pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya saffron
Harga saffron yang masih relatif tinggi
Meskipun demikian, potensi budidaya saffron di Indonesia sangatlah besar. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan budidaya saffron di Indonesia dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan.
Berikut adalah beberapa faktor yang mendukung pengembangan budidaya saffron di Indonesia:
Indonesia memiliki iklim yang cocok untuk budidaya saffron, yaitu iklim subtropis dengan suhu rata-rata 15-25 derajat Celcius.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang mendukung, antara lain tanah yang subur dan air yang cukup.
Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait