Kegiatan ini diawali dengan penampilan drumband SMP Islam Miftahul Ulum, Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan. Dilanjutkan Drumband Gita Mahardika SDN Patokan 1 Kecamatan Kraksaan dengan membawakan lagu Indonesia Pusaka, Bambu Runcing dan Bendera dengan total personil 70 orang siswa dan siswi kelas 4, 5 dan 6.
Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, mengatakan hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Khususnya bagi para santri yang merupakan penerus perjuangan para ulama dan kiai, dalam mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan negara ini. Diperingati setiap tanggal 22 Oktober, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015.
“Tanggal ini dipilih karena pada tanggal 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama, mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad yang mengajak para santri untuk berjuang melawan penjajah Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. Fatwa resolusi jihad ini merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan Islam dan nasionalisme Indonesia,” katanya.
Menurut Pj Bupati Ugas, santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara. Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri.
“Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan,” jelasnya.
Pj Bupati Ugas menerangkan, hari santri adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan peran kita dalam menjayakan negeri ini. Sebagai generasi penerus, kita harus terus belajar dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait