PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Sekitar 140 guru di Kabupaten Probolinggo, masih berstatus guru honorer SK Bupati. Dan 672 lainnya, sudah berstatus guru PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja). Itu terungkap, saat acara Tasyakuran Akbar PPPK Untuk Tenaga Guru Tahap III, digelar di Ruang Madakaripura, Kantor Pemkab Probolinggo,Sabtu (09/09/2023).
Ketua Forum Guru Honorer PGRI, Kabupaten Probolinggo, Faris Imam S mengatakan, sebanyak 140 guru yang masih berstatus honorer, berasal dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan rencananya, mereka yang masih berstatus honorer tersebut, bakal diikutkan dalam perekrutan tenaga PPPK tahap III di tahun 2023 ini.
“Insyaallah September ini, bagi guru honorer tersisa bias mengikuti perekrutan PPPK tahap III,”terang Faris, yang juga panitia acara.
Faris menyampaikan, dengan terwujudnya harapan para guru yang semula berstatus honorer, dan kini berstatus sebagai PPPK, harus diikuti dengan menjalankan tugasnya dengan sungguh –sungguh. Karena menjadi ASN, sebut Faris, kewajibannya sudah berbeda.
“Harapan kami, semua teman-teman bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Di mana pun tugasnya berada,”tuturnya.
Senada dikatakan Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo, Asim berpesan, agar para guru yang telah berstatus PPPK, agar melaksanakan dengan baik tugas dan kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Serta, mampu mencerdaskan masyarakat di Kabupaten Probolinggo.
“Karena statusnya berubah, penghasilannya juga lebih baik, maka harapannya juga bisa melaksanakan tugas dengan baik,”pesannya.
Asim menambahkan, pihaknya juga bakal melakukan pembinaan bagi para guru yang telah berstatus PPPK, agar lebih pandai dalam mengatur gaji yang diterimnya, karena semakin besar penghasilan yang diperpoleh, biasanya semakin besar pula keinginan untuk berbagai hal.
“Bisa jadi tidak focus nanti dengan kewajibannya, bisa memanage lah pengeluarannya dengan kemapuan yang ada,”tegasnya.
Ditanya terkait keberadaan Forum Honorer, selanjutnya , sebut Asim, kemungkinan bakal diubah menjadi Paguyuban PPPK, namun setelah semua tenaga guru di Kabupaten Probolinggo telah berstatus tenaga PPPK.
“Secara otomatis, ketika tenaga honorernya sudah tidak ada. Maka bisa diubah menjadi paguyuban yang lain, semisal Paguyunan PPPK,”jelasnya.
Asim menambahkan, jika guru yang semula tenaga guru honorer dan sekarang menjadi guru PPPK di Kabupaten Probolinggo, jumlah telah mencapai hampir 3 ribu orang. Jumlah itu, meliputi guru SD dan SMP.
Terpisah Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi adanya acara tersebut. Ia berpesan kepada para guru yang hadir, untuk menjadi pendobrak persoalan pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
“Bagaimana saudara, bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat Kabupaten Probolinggo kedepannya,”pesan Timbul.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait