Senada diutarakan Lukman Hakim, salah seorang petani tembakau asal Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar. Lukman menjelaskan, jika menurut informasi yang diterimanya, saat ini gudang belum buka.
Dan tembakau yang dibeli oleh para pedagang dikirim ke Malang atau Madura. Sehingga tembakau petani, tetap terbeli.
"Soalnya harga itu tergantung kualitas, kalau punya saya ini ditawar Rp 60 ribu, tapi belum saya kasih. Masih nunggu tawaran termahal," akunya.
Terpisah, Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Mahdinsareza mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus mengumpulkan informasi terkait Harga Pokok Produksi (HPP) tembakau di tingkat petani.
Hasilnya, akan disampaikan ke pihak gudang, agar harga belinya tidak berada di bawah HPP tembakau. Mengingat tembakau itu, hulunya adalah pertanian.
"Jadi kami kerja sama dengan Dinas Pertanian, dalam mengumpulkan informasi harga ini. Tentu setelah gudang buka nanti, harganya tidak merugikan petani," paparnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait