Meski Gudang Tutup, Harga Tembakau Petani di Probolinggo Tembus Rp65 Ribu

Zainul Rifan
Proses penjemuran tembakau sebelum ditimbang (foto : iNewsProbolinggo.id/rifan)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Meski gudang tembakau belum buka, sejumlah petani di Kabupaten Probolinggo tetap dapat menikmati hasil panennya. Pasalnya, harga tembakau kering milik mereka laku terjual seharga Rp 60-65 ribu per kilogramnya.

Hal itu diungkap Nur Laili, petani asal Desa Kedungrejoso, Kecamatan Kotaanyar. Nur mengaku, saat ini tembakaunya sudah panen ke tiga kalinya. Dari ketiga tembakaunya itu, laku dengan harga yang cukup mahal, dan bervarian.

Untuk panen pertamanya, atau disebut dengan daun tembakau paling bawah, saat itu laku seharga Rp 50 ribu. Kemudian untuk panen kedua, itu laku seharga Rp 57 ribu. Kemudian untuk panen ke tiganya, itu sudah jadi Rp 65 ribu.

"Ini nanti malam sudah siap di timbang, insyallah kalau satu kwintal sampai ini," terangnya, Rabu (9/8/2023).

Menurutnya, harga tersebut sesuai dengan biaya tanam dan merawatnya. Apalagi saat ini, tanaman tembakau tidak dapat membeli pupuk subsidi.

"Ya Alhamdulillah sudah, semoga terus mahal hingga panen usai," ucapnya bersyukur.

Senada diutarakan Lukman Hakim, salah seorang petani tembakau asal Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar. Lukman menjelaskan, jika menurut informasi yang diterimanya, saat ini gudang belum buka.

Dan tembakau yang dibeli oleh para pedagang dikirim ke Malang atau Madura. Sehingga tembakau petani, tetap terbeli.

"Soalnya harga itu tergantung kualitas, kalau punya saya ini ditawar Rp 60 ribu, tapi belum saya kasih. Masih nunggu tawaran termahal," akunya.

Terpisah, Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Mahdinsareza mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus mengumpulkan informasi terkait Harga Pokok Produksi (HPP) tembakau di tingkat petani.

Hasilnya, akan disampaikan ke pihak gudang, agar harga belinya tidak berada di bawah HPP tembakau. Mengingat tembakau itu, hulunya adalah pertanian.

"Jadi kami kerja sama dengan Dinas Pertanian, dalam mengumpulkan informasi harga ini. Tentu setelah gudang buka nanti, harganya tidak merugikan petani," paparnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network