Suku ini sebagian besar tinggal di Distrik Karatu Barat Daya wilayah Arusha, mereka tinggal di sekitar danau Eyasi di Tanzania, pusat Rift Valley dan di dataran tinggi serengeti yang berdekatan.
Cara untuk membuat rumah mereka, pertama-tama adalah membentuk pola berupa lingkaran di tanah. Kemudian pola tersebut dialiri dengan air agar lebih lunak, barulah kemudian ranting-ranting pohon yang telah disiapkan ditancapkan satu persatu dan diikat per bagian. Mulanya mereka akan membentuk pola setengah lingkaran untuk bagian pintu kemudian diikuti dengan ranting-ranting lainnya sebagai kerangka dindingnya.
Ranting-ranting tersebut masih diikat satu sama lain untuk memperkokoh rangka bangunan. Untuk mengikat ranting tersebut suku Hadza menggunakan daun sisal atau palem yang telah dikeringkan sebelumnya. Setelah rangka dinding selesai, barulah mereka berpindah untuk membuat rangka atap ranting-ranting pohon yang melengkung saling dijalin hingga berbentuk kubah. Pada tahap ini, bagian atap masih diikat lagi agar semakin kokoh.
Setelah bentuk kerangka rumah selesai, barulah ditambahkan rumput atau jerami kering yang disusun mengelilingi kerangka, baik sebagai dinding sekaligus atap rumah. Di tahap terakhir, barulah suku Hadza membuat kerangka tempat tidur yang semuanya juga terbuat dari ranting Baobab, sedangkan pada bagian lantainya dihaluskan menggunakan lumpur.
Dalam proses pembuatan rumah ini, yang membangunnya bukanlah para pria suku Hadza melainkan para wanitanya. Dari proses awal mencari ranting-ranting tersebut, hingga menjalin ranting menjadi kerangka sebuah rumah, semua dilakukan oleh para wanita dan hanya sedikit dibantu oleh pria.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait