Dalam Audensi Dengan Wabup Probolinggo, Terungkap 454 Anggota PPNI Belum Ada Tempat Kerja

Zainul Rifan
PPNI saat beraudensi dengan Wakil Bupati Probolinggo (foto: Pemkab Probolinggo)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Kabupaten Probolinggo menggelar audiensi dengan Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Timbul Prihanjoko. 

Dalam audiensi di Guest House Senin (26/9/2022) sore, guna mengisi formasi-formasi tenaga kesehatan yang diperlukan untuk diisi oleh anggota PPNI.

Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo, Sugianto mengatakan, kalau audiensi tersebut bertujuan menyampaikan aspirasi pengurus PPNI. Selain tentang formasi tersebut, pihaknya juga menyampaikan kendala-kendala di lapangan terkait dengan kenaikan pangkat dan golongan, termasuk jenjang pendidikan.

"Meminta berkirim surat terkait dengan nasib ribuan anggota PPNI yang jumlahnya mencapai 1.664 orang yang sudah mempunyai NIRA (Nomor Induk Registrasi Anggota)," katanya.

Dari seluruh anggota PPNI, jelas Sugianto, ada sekitar 454 orang yang masih belum mendapatkan tempat bekerja. Selanjutnya yang sudah bekerja sebanyak 500-an di swasta dan tenaga honorer serta lain-lain. 

"Ini yang akan kita perjuangkan. Ini akan kita berkirim surat secara resmi dari profesi PPNI kepada Bupati Probolinggo," ucapnya.

Sugianto menerangkan, dalam waktu dekat akan ada pelantikan pengurus sebanyak 13 DPK pada momentum 12 Nopember 2022. Pelantikan 110 anggota dari 13 DPK itu, akan dirangkai dengan seminar di Kantor Bupati Probolinggo.

"Harapan kita perawat ini menjadi organisasi yang semakin profesional. Saat pandemi kemarin berada di garis depan dan berjuang dengan semangat. Keberadaan perawat sangat mensupport penuh dalam program pembangunan di Kabupaten Probolinggo," jelasnya. 

Sementara Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko mengatakan, profesi perawat merupakan sebuah pilihan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat di bidang kesehatan. Sebab kehadiran perawat, sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

"Disamping organisasi profesi perawat, PPNI merupakan tempat berkumpul dan berserikat banyak perawat untuk mencapai sebuah tujuan," ucapnya.

Dari itu, naluri perawat berkumpul karena merasa satu profesi dan memiliki kesulitan bekerja, untuk bisa diselesaikan bersama-sama. Sehingga keberadaan perawat jangan disamaratakan antara yang bertugas di daerah atas dan bawah. 

Sebab tuntutan yang dihadapi sama, tetapi butuh upaya ektra untuk memenuhi tuntutan tersebut. Hal itu tentunya tidak pernah terlintas di pikiran kita. 

"Distribusi sesungguhnya bukan urusan 1 banding berapa. Tetapi luasan wilayah dan keterjangkauan pelayanan yang juga harus dipikirkan. Ini harus dibicarakan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," jelasnya.

Menurut Wabup Timbul, mendekatkan pelayanan itu jelas, tetapi bagaimana para tenaga kesehatan khususnya perawat tersebut, berasa enjoy saat melaksanakan tugas. Sebab jika tidak enjoy, tentu kinerjanya tidak akan maksimal. 

"Perlu diingat, PPNI ini bukan sebuah organisasi untuk pamer, tetapi bagaimana bisa memotret keberadaan anggotanya. Bagaimana PPNI ini bisa memikirkan kesejahteraan anggotanya," ucapnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network