PROBOLINGGO, iNews.id - Masih dalam rangkaian Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, acara pawai budaya digelar Desa Alasnyiur, Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo.
Bertempat di Pendopo Kantor Desa Alasnyiur, K pawai budaya dilepas Camat Besuk, didampingi kepala desa dan jajaran terkait. Peserta Paskibraka dan Tarian Glipang langsung menampilkan tarianya, di depan panggung kehormatan dan para dewan juri itu.
Tampilan Tari Glipang merupakan kesenian Probolinggo, di mana rata-rata dimainkan para siswa sekolah. Ribuan pengunjung yang hadir dalam pawai budaya, memadati sepanjang jalan desa setempat.
Iring-iringan pawai budaya juga membawa gulungan besar hasil sedekah bumi desa, dari hasil pertanianya. Kereta kencana yang membawa Camat Besuk dan istrinya, begitu terlihat anggun dengan pakaian Adat Jawa.
Puluhan peserta yang ikut dalam gelaran pawai budaya di Desa Alasnyiur, menampilkan budaya kearifan lokal meliputi pakaian adat istiadat menggambarkan kebhinekaan tunggal ika.
Dengan diiringi musik tradisional, para peserta pawai budaya berjalan dengan menempuh jarak sekitar 8 kilo meter menuju halaman rumah Kepala Desa Alasnyiur setempat.
Beragam peserta pawai budaya, menunjukan pakaian karnaval dengan baju yang warna warni, serta menggambarkan kebangsaan.
Ada yang menarik dalam gelaran pawai budaya, di mana salah satunya ditampilkan oleh peserta cilik dengan pakaian adat luar jawa dengan suguhan tarian yang menghibur penonton yang hadir di sepanjang jalan Desa lereng pegunungan Argopuro tersebut.
Panita pawai, Eko mengatakan, peserta pawai budaya yang digelar di Desa Alasnyiur, Kecamatan Besuk ada sekitar tiga puluh delapan peserta.
“Nantinya pawai budaya akan terus kita adakan setiap tahunya, untuk memberikan hiburan bagi masyarakat desa setempat”, Ungkap Ketua Panitia.
Sementara Sekretaris Desa Alasnyiur, Sotomo berharap, dengan digelarnya pawai budaya tersebut, diharapkan masyarakat bisa terhibur karena sudah hampir dua tahun terakhir, tidak ada gelaran hiburan karena dampak Pandemi Covid-19.
“Pawai budaya ini tidak hanya didiadakan di perkotaan saja, namun di lereng Pegunungan Argopuro Probolinggo dan masyarakat sangat antusias memadati sepanjang masuk pedesaan,"ungkapnya.
Acara tersebut, selain memberikan hiburan bagi masyarakat, juga sebagai sarana saling menjaga kerukunan dan kebersamaan antar warga setempat.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait