Paripurna DPRD Situbondo Gagal Digelar, Ada Apa?

Arifin
Sejumlah undangan dan anggota dewan keluar dari ruang rapat, lantaran paripurna batal digelar. (Arifin/iNews.id)

SITUBONDO, iNews.id - Rapat paripurna DPRD Situbondo gagal digelar, Rabu (6/7/2022). Sejatinya, agenda paripurna kali ini untuk membahas pengesahan Raperda persetujuan pertanggung jawaban APBD tahun 2022, serta Raperda pembubaran dua Perusahaan daerah (Perusda). Rapat itu terpaksa ditunda hingga satu jam, lantaran tidak memenuhi kourum. Rapat kembali dimulai dengan harapan bisa memenuhi kourum, namun faktanya tetap saja tidak bisa digelar karena jumlah wakil rakyat yang hadir hanya 25 orang.

Wakil ketua DPRD, Jaenur Ridoh membenarkan, jika paripurna ini kembali gagal dilaksanakan, karena hanya dihadiri oleh 25 anggota DPRD, seharusnya kourum yang harus terpenuhi minimal 30 anggota dewan.

“Yang tidak hadir dari fraksi PKB dan sebagian dari fraksi Gerindra-PKS (GIS). Dari fraksi Golkar satu orang atas nama Tumyani tidak hadir, tetapi karena melaksanakan ibadah haji,” terang politisi yang juga Ketua DPC Gerindra ini.

Paripurna pembubaran Perusda Banongan dan Pasir Putih ini, beber Jaenur lagi, sudah kali ketiga digelar, dan selalu saja tidak memenuhi kourum. Dalam waktu dekat, unsur pimpinan akan berkonsultasi dengan Pemerintah Provinsi, jika kondisi politik di DPRD terus menerus tidak memenuhi angka kehadiran.

“Iya kalau terus seperti ini, kami dari unsur pimpinan akan berkonsultasi ke biro hukum Provinsi. Nanti seperti apa hasilnya, kami akan melangkah sesuai petunjuk tersebut,” ungkapnya.

Informasi yang diperoleh, dari total 45 anggota dewan, 25 anggota yang hadir dan semuanya diketahui adalah fraksi koalisi. Seharunya, partai koalisi bisa memenuhi kourum jika fraksi GIS bisa hadir seluruhnya. Namun faktanya, fraksi GIS hanya dihadiri oleh dua orang.

Rincian anggota yang tidak hadir diantaranya, fraksi PKB 13 kursi, fraksi GIS enam kursi, serta fraksi Golkar satu kursi. Namun, untuk Golkar tidak hadir lantaran memang sedang menunaikan ibadah haji.

Seperti diketahui, selain membahas Raperda pertanggung jawaban APBD tahun 2022, Pemerintah daerah berencana membubarkan dua perusahaan plat merahnya, lantaran dianggap tidak mampu menyumbang pendapatan asli secara maksimal, namun agenda itu akhirnya gagal lantaran tidak memenuhi tingkat kehadiran anggota DPRD.

Partai Gerindra Langsung Copot Ketua Fraksinya

Ketua DPC Gerindra Situbondo, yang juga Wakil Ketua DPRD, Jaenur Ridoh langsung mengambil langkah tegas, dengan mencopot ketua fraksi GIS, Abdul Azis, yang bersangkutan diganti oleh Samsi Ika Sari.

Tidak tanggung tanggung, pencopotan Abdul Azis langsung diumumkan oleh Jaenur Ridoh diakhir rapat paripurna. “Tadi kan sudah diumumkan di rapat paripurna (pencopotan ketua fraksi GIS,red),” beber Jaenur.

Informasi yang diperoleh, konon langkah Jaenur melakukan pencopotan dinilai sepihak, dan akan mendapatkan perlawanan dari anggota fraksi GIS lainnya. Sayangnya, Abdul Azis beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya ternyata bernada tidak aktif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network