get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua DPRD Kota Probolinggo : Walikota Bukan Milik Kelompok Tertentu Saja

DPRD Kota Probolinggo Dalami Polemik GOR A. Yani, Atlet Cemas, Ini Tiga Rekomendasinya

Sabtu, 21 Juni 2025 | 10:19 WIB
header img
Tempat latihan atlet panjat tebing yang rencananya akan direlokasi (FOTO: Raphel/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Kekhawatiran sejumlah atlet akhirnya menjadi perhatian utama Komisi I DPRD Kota Probolinggo. Setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) A. Yani, Komisi I langsung menggelar rapat kerja dengan beberapa instansi terkait dan pemangku kepentingan olahraga untuk mengklarifikasi berbagai isu yang berkembang.

Rapat yang digelar di Ruang Sidang Utama DPRD itu menghadirkan sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala BPPKAD, Kepala Bappeda Litbang, Inspektorat, Sekretaris Dispopar, serta Ketua KONI Kota Probolinggo.

Ketua DPRD Dwi Laksmi Syntha memaparkan, keresahan muncul dari para atlet panjat tebing yang melihat adanya aktivitas pengukuran di area latihan mereka.

Kekhawatiran tersebut dipicu oleh dugaan akan adanya pembangunan jalan tembus yang melintasi area GOR.

“Para atlet khawatir fasilitas mereka tergusur. Mereka melihat aktivitas konsultan pengukur di lapangan, padahal belum ada informasi yang jelas saat itu,” terang Syntha.

Setelah ditelusuri, pengukuran tersebut ternyata merupakan bagian dari program pemeliharaan rutin yang dilakukan Dispopar, mencakup pengecatan, perbaikan kamar mandi, pavingisasi, hingga perbaikan pagar. Kegiatan ini dibiayai dari perubahan APBD tahun anggaran 2025.

Meski demikian, kekhawatiran para atlet tak sepenuhnya tanpa dasar. Pasalnya, dalam pertemuan terpisah, Wali Kota Probolinggo dr. Aminudin memang sempat mengemukakan rencana pembangunan jalan tembus dari Jalan dr. Soetomo ke Jalan Suroyo, termasuk penataan lapak PKL di sekitar GOR.

Sebagai langkah antisipasi, sejumlah fasilitas panjat tebing pun sudah mulai dipindahkan oleh pengurus cabang olahraga terkait.

Kepala Dispopar Kota Probolinggo, Rahmadeta Antariksa menjelaskan, penataan kawasan GOR merupakan bagian dari upaya untuk memperindah dan menata ulang area publik tersebut agar lebih bersih dan mendukung kegiatan masyarakat, baik dari sisi olahraga maupun ekonomi.

Namun, Kepala Bappeda Litbang menegaskan bahwa hingga kini belum ada kajian resmi tentang penataan GOR A. Yani yang tercantum dalam program tahun 2025. Jika ada inisiatif dari OPD teknis, pihaknya menyatakan siap untuk terlibat dalam penyusunan kajian ke depan.

Dari aspek penganggaran, proyek pembangunan jalan tembus sendiri belum masuk dalam APBD 2025. Sementara itu, anggaran hibah untuk KONI yang semula sebesar Rp5 miliar telah mengalami efisiensi menjadi Rp4,5 miliar. Namun, penyesuaian tersebut belum dituangkan dalam addendum resmi pada NPHD.

Merespons kondisi tersebut, DPRD Kota Probolinggo mengeluarkan tiga rekomendasi penting:

1. Kegiatan olahraga di GOR A. Yani harus tetap berjalan seperti biasa. Fasilitas yang sempat dipindahkan agar dikembalikan ke lokasi semula.

2. Pemkot didorong untuk menyusun kajian komprehensif sebagai dasar dalam revitalisasi GOR, dengan memperhatikan aspek fungsional, estetika, hingga potensi peningkatan ekonomi dan PAD.

3. Perubahan anggaran hibah KONI harus segera diresmikan melalui addendum NPHD, guna mencegah potensi masalah administratif di kemudian hari.

DPRD berharap, dengan adanya rekomendasi ini, Pemerintah Kota dapat lebih bijak dan terbuka dalam melakukan penataan kawasan GOR A. Yani, tanpa mengorbankan kebutuhan atlet maupun komunitas olahraga lainnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut